Sleman

Arus Sungai Bedog Gerus 1,2 hektare Tanah Kas Desa Sendangadi

Aliran sungai Bedog yang mengalir di Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Sleman telah menggerus setidaknya 1,2 hektare tanah kas desa.

Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Santo Arie H
Petugas desa sendangadi menunjukan tebing yang ambrol karena tergerus sungai bedog 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Aliran sungai Bedog yang mengalir di Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Sleman telah menggerus setidaknya 1,2 hektare tanah kas desa.

Tak hanya itu saja, tanah milik warga pun juga turut menjadi korban.

Setelah sekian lama meminta bantuan untuk normalisasi, akhirnya masyarakat mendapat respon dari Balai Besar Serayu Opak.

Kepala Desa Sendangadi Damanhuri, saat ditemui Selasa (23/4/2019) mengatakan masalah sungai yang menggerus tanah ini sangat mendesak untuk segera dilakukan penindakan.

Aliran sungai Bedog sudah menggerus tanah kas desa (TKD) seluas 1,2 hektare selama 15 tahun belakangan.

Padahal TKD telah dimanfaatkan untuk fasilitas umum masyarakat, yakni kandang kelompok.

Tak hanya itu, banyak juga tanak milik penduduk yang turut menjadi korban derasnya aliran sungai.

Jaga Ekosistem Sungai, 4000 Ekor Benih Ikan Ditebar di Sungai Bedog

"Kebetulan ada kandang kelompok, dulu pernah ambrol dan beberapa ternak jatuh ke sungai. Jadi kalau tidak segera dinormalisasi dampaknya akan lebih parah lagi. Di sisi selatan juga ada bangunan, kalau tidak ditangani bisa tergerus pondasinya," ungkapnya.

Pemerintah desa selama ini terus menghubungi Balai Besar Serayu Opak untuk meminta bantuan.

Bantuan ini akhirnya datang setelah mendapat tembusan dari Bupati Sleman.

"Sudah ada realisasi, walaupun baru 50 meter yang akan dinormalisasi. Kalau yang diharapkan warga, normalisasi bisa dilakukan di sepanjang pedukuhan Jomblang sampe Pedukuhan Jaten, kurang lebih 300 meter panjangnya," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, keadaan sungai diperparah dengan adanya penambangan pasir secara ilegal dari orang luar desa.

Warga pun secara tegas melarang dan melaporkan hal tersebut ke Koramil, kecamatan, desa dan polsek.

Namun diakuinya, kini sudah tak ada lagi aktivitas penambangan yang dilakukan secara ilegal.

Sedangkan untuk membantu dalam normalisasi sungai ini, pihaknya juga sudah menyiapkan dana pendamping agar kegiatan ini dapat dilakukan secara tuntas.

Satu Unit Motor Matik dengan Posisi Ambruk Ditemukan di Pinggir Sungai Bedog

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved