Yogyakarta
Lapas Perempuan Yogyakarta Kembali Programkan Pelatihan Ketrampilan
Untuk melakukan pelatihan tersebut, Lapas Perempuan Yogyakarta juga melibatkan berbagai kelompok untuk menjadi instruktur.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Yogyakarta akan memberikan pelatihan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kepala Lapas Perempuan Yogyakarta, Retno Yunihardiningsih mengatakan total WBP yang ada di lapas sekitar 127.
Ada beberapa materi pelatihan yang nantinya akan diberikan kepada WBP.
Pelatihan tersebut antara lain rias pengantin dan potong rambut, menjahit, sejumlah kerajinan tangan, dan juga aneka kue kering.
Untuk melakukan pelatihan tersebut, Lapas Perempuan Yogyakarta juga melibatkan berbagai kelompok untuk menjadi instruktur.
Baca: Kisah David Penghuni Lapas Yogya Ingin Hijrah dan Tobat, Selesai Ngomong Langsung Dihadiahi Umroh
"Ada ratusan warga binaan, sekitar 127. Ada juga yang dari negara lain, ada tiga. Dari Thailand, Vietnam, dan Filipina. Salah satunya ya Mary Jane. Pelatihan ini nantinya untuk seluruh WBP, dan dilatih oleh instruktur," katanya di lapas Perempuan Yogyakarta, Selasa (9/4/2019).
Tujuan dari pelatihan tersebut adalah agar WBP dapat memiliki tambahan ketrampilan.
Dengan ketrampilan tersebut diharapkan setelah keluar dari lapas, WBP bisa mandiri.
Sementara itu, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum HAM DIY, Tedja Sukmana menambahkan disamping memberikan ketrampilan, pelatihan yang diberikan juga sebagai ajang untuk berekspresi, sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing.
"Artinya warga binaan bukan hanya menjalani hukuman saja, tetapi juga memperoleh ilmu, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Pelatihan yang dilakukan kedepan sesuai dengan keinginan WBP sendiri. Mereka bebas memilih sesuai minat dan bakatnya," tambahnya.
Baca: Ratusan WBP Lapas Wirogunan Ikuti Sharing Komunikasi dan Motivasi
Ia melanjutkan melalui pelatihan-pelatihan tersebut, diharapkan WBP bisa bersosialisasi dengan masyarakat, dan juga tidak mengulangi perbuatannya lagi.
Dengan pelatihan yang diberikan, ia menilai memiliki dampak positif bagi WBP.
"Apa yang kami berikan ini sesuai dengan ketrampilan yang dibutuhkan perempuan. Setelah keluar dari sini (Lapas) mereka bisa menerapkan ilmunya untuk mandiri," lanjutnya.
"Ilmu yang diperoleh dari sini juga bisa dibagikan kepada masyarakat dan keluarga, sehingga nantinya WBP bisa bersosialisasi dengan masyarakat, tentu dengan harapan tidak mengulangi perbuatannya lagi," tutupnya. (TRIBUNJOGJA.COM)