Kulon Progo
Panen Raya Padi di Kulon Progo, Harga Anjlok
Beberapa kecamatan di Kulon Progo mulai memasuki masa panen raya padi untuk lahan seluas 5.826 hektare.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Beberapa kecamatan di Kulon Progo mulai memasuki masa panen raya padi untuk lahan seluas 5.826 hektare.
Namun, hal itu disertai penurunan harga akibat belum ada penyerapan pasar.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo, Tri Hidayatun mengatakan panen raya padi saat ini dilakukan untuk Kecamatan Temon, Wates, Sentolo, dan Pengasih.
Luasan lahannya sekitar 4.000 hektare dengan produktivitas rata-rata 8,6 ton gabah kering panen (GKP) per hektare.
Disebutnya, saat ini memang terjadi penurunan harga gabah seiring musim panen raya tersebut dan belum ada penyerapan optimal dari Bulog di tingkat petani.
Informasi didapatnya dari petani, harga gabah di Sentolo berkisar Rp3.200 per kilogram GKP dan di Wates serta Temon sekitar Rp3.000 per kilogram.
Baca: Kisah Pencuri Gabah yang Kondang Kesaktianya, Pas Hari Nahas Langsung Lemes Sekali Pukul
"Rendahnya harga gabah di tingkat petani karena harga pembelian pemerintah (HPP) gabah Rp3.700 per kilogram gkp dan harga fleksibelitasnya 10 persen atau Rp4.030 dengan ketentuan yang ditentukan oleh Bulog," kata Tri, Selasa (2/4/2019).
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Bulog serta Kodim 0731/Kulon Progo untuk menyikapi kondisi tersebut.
Bulog diharapkan segera melakukan serap gabah di lahan langsung milik petani atau kelompok tani.
Disebutnya, produktivitas panen padi tahun ini cukup bagus.
Ubinan kelompok tani di Wates mencatat produktivitas padi sebesar 8,6 ton per hektare GKP dan di Sentolo 8,9 ton per hektare.
Adapun luasan panen pada Maret seluas 4.369 hektare.
Sebelumnya, sekitar 2.500 hektare di Kecamatan Nanggulan, Lendah, Galur, pada Januari sampai Februari juga sudah panen dengan produktivitas antara 8,6 ton per hektare gkp hingga 8,9 ton per hektare gkp.
Baca: Kades Desa Kampung Berharap Bulog Serap Gabah Produksi Petani di Wilayahnya
"Hujan lebat di pertengahan Maret kemarin berakibat terendamnya tanaman padi di Wates dan Temon sehingga hasilnya kurang maksimal. Namun, produktivitas masih sangat bagus," jelas Tri.
Seorang Petani di Sentolo, Adi Karsono mengatakan panenan tahun ini cukup bagus di mana lahan seluas 1.000 meter persegi bisa menghasilkan sekitar 15 sak gabah.
Hanya saja, kondisi itu tidak diimbangi dengan perkembangan harga yang bagus dan justru anjlok.
Ia berharap Bulog bisa segera turun ke lapangan dan menstabilkan harga.(TRIBUNJOGJA.COM)