Bantul
Demi Ikut UNBK, Pelajar di Bantul Seberangi Sungai Pakai Bambu
Sejumlah murid di MA Ummatan Wasathon, Imogiri Bantul terpaksa harus berjuang ekstra, melewati jembatan bambu diatas Kali Celeng.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL- Demi mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), sejumlah murid di MA Ummatan Wasathon, Imogiri Bantul terpaksa harus berjuang ekstra, melewati jembatan bambu diatas Kali Celeng.
Pasalnya, jembatan utama sebagai akses menuju sekolah putus, diterjang banjir.
Dari pantauan Tribunjogja.com, satu persatu murid, melewati jembatan bambu itu dengan sangat hati-hati.
Jembatan itu menggantung sangat dekat di atas aliran air sungai.
"Akses jalan utama hanyut sehingga siswa dan guru menggunakan akses darurat, pakai sesek atau gethek," kata Kepala Sekolah MA Ummatan Wasathon, Subardi saat ditemui Tribunjogja.com di sekolah, Senin (01/3/2019).
Sesek yang dimaksud Subardi adalah jembatan kecil yang terbuat dari bambu.
Jembatan itu dibangun darurat oleh relawan untuk akses sementara, para siswa dan guru, menuju gedung sekolah.
Dijelaskan Subardi, jembatan utama menuju gedung sekolah MA Ummatan Wasathon putus diterjang luapan Kali Celeng, pada Minggu 17 Maret silam.
Baca: Cegah Banjir, Tahun Depan Pemkab Bantul Perbaiki Talud Kali Celeng
Alhasil, pasca jembatan putus akses menuju sekolah terpaksa memakai sesek.
"Sesek ini sebenarnya sudah dibangun sebanyak tiga kali. Karena kemarin dibangun, hanyut. Ini dibangun lagi," ungkap dia.
UNBK di MA Ummatan Wasathon diikuti oleh 26 siswa.
Mereka terbagi kedalam dua sesi.
Baca: Kerugian Banjir dan Longsor di Bantul Capai Rp 106 Miliar
Sesi pertama pukul 07.30 - 09.30 WIB dan sesi kedua pukul 10.30 - 12.30 WIB.
"Mata pelajaran yang diujikan hari ini, Bahasa Indonesia," terang dia.
UNBK tingkat SMA/SMK ini dilaksanakan serentak seluruh Indonesia selama empat hari.
Dari tanggal 1,2,4 dan 8 April 2019. (*)