Sleman
TPST Piyungan Masih Ditutup, Sampah di TPS Mandiri Melonjak Drastis
Penutupan TPST Piyungan sejak beberapa hari lalu turut berdampak pada Tempat Pengolahan Sampah (TPS) mandiri milik warga.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM - Penutupan TPST Piyungan sejak beberapa hari lalu turut berdampak pada Tempat Pengolahan Sampah (TPS) mandiri milik warga.
Sebab sampah yang ada di TPS mandiri turut menumpuk karena tidak bisa dibuang ke TPST Piyungan.
Hal tersebut juga terjadi di TPS 3R milik Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Kenanga Merdiko di Dukuh Sokomartani, Merdikorejo, Tempel, Sleman.
"Pengaruh sekali, sampah di sini tiba-tiba menumpuk dan jumlahnya melonjak," jelas Ketua KSM Kenanga Merdiko, Hariyati Sumiardi, Kamis (28/03/2019).
Baca: TPST Piyungan Kembali Dibuka Mulai Jumat Besok
Menurut Hariyati, biasanya TPS yang ia kelola bersama ibu-ibu PKK tersebut menerima sampah sebanyak 2 kubik. Sampah itu pun langsung diambil oleh DLH Sleman untuk diangkut ke TPA.
Namun sejak TPST Piyungan ditutup sementara hingga hari ini, jumlah tumpukan sampah di TPS3R mencapai 3 kubik dan belum diangkut hingga saat ini.
"Kami kan juga ada pemilahan sampah residu yang biasanya langsung diambil. Nah ini menumpuk," kata Hariyati.
Baca: TPST Piyungan Ditutup, 32 Ton Sampah Menumpuk di Depo Pasar Bantul
Hariyati sendiri menyatakan sudah berdiskusi dengan TPS-TPS mandiri milik warga lainnya. Mereka mencari solusi untuk penanganan sampah yang mendadak melonjak.
"Namun sampai sekarang belum ada solusi yang tepat," kata perempuan berusia 42 tahun ini.(tribunjogja)