Kulon Progo

Tolak Penutupan Jalan Congot oleh Proyek NYIA, Warga Lakukan Blokade

Hal itu juga menjadi program yang dijanjikan AP I terdahulu. Hanya saja, AP I pada hari itu tetap melakukan penutupan jalan.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
Istimewa
Warga melintas di jalan menuju Pantai Congot yang terkena proyek pembangunan NYIA di Temon. Warga menolak rencana penutupan jalan itu sebelum pemrakarsa pembangunan NYIA membuatkan akses penggantinya. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Warga di sekitar proyek pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) menuntut jalan akses menuju Pantai Congot, Desa Jangkaran, tetap tersedia.

Hal itu menyusul rencana penutupan jalan eksisting untuk penuntasan proyek tersebut.

Ruas jalan tersebut memang turut terkena proyek pembangunan NYIA dan akan segera ditutup.

PT Angkasa Pura I selaku pemrakarsa mega proyek tersebut sudah memasang banner di dekat gerbang pagar jalan atas rencana penutupan itu.

Bahkan, pada Rabu (27/3/2019) pagi, gerbang pagar jalan di sisi selatan sempat ditutup dan digembok serta diuruk dengan pasir.

Baca: Jaringan Distribusi Air Bersih untuk NYIA Kulon Progo Rampung Maret Ini

Hal itu memicu emosi warga karena aksesnya menuju pantai terhalangi.

Mereka lalu menggelar aksi blokade jalan di gerbang utara wilayah Desa Jangkaran dan memasang beragam spanduk yang berisi penolakan penutupan jalan sebelum ada ruas pengganti.

Aksi itu membuat lalu lintas armada angkutan proyek NYIA terhalang dan tak bisa bekerja.

"AP I sejak awal masa pembebasan lahan sudah berjanji akan membuatkan jalan pengganti. Nyatanya, sampai sekarang belum dibikinkan dan jalan malah ditutup. Padahal jalan ini akses yang penting bagi warga," kata Dukuh Nglawang, Desa Jangkaran, Supandi seusai aksi.

Jalan itu menurutnya banyak digunakan oleh para nelayan, pedagang, dan pemilik tambak di wilayah pantai Congot.

Tanpa jalan itu, warga harus memutar lewat rute lain di wilayah Glagah dengan jarak beberapa kilometer.

Menurutnya, selama ini tidak pernah ada sosialisasi terkait penutupan jalan itu dari AP I kepada warga.

Perusahaan itu hanya memasang banner poemberitahuan bahwa penutupan jalan akan dilakukan pada 25 Maret dan mengirimkan surat tembusan kepada Pemerintah Desa tanpa ada penjelasan lebih lanjut hingga akhirnya penutupan itu benar-benar terjadi.

Baca: Bandara NYIA Kulonprogo Ditargetkan Beroperasi pada 7 April 2019, Berikut Progres dan Kesiapannya

"Kami hanya meminta agar jalan penggantinya dibuat dulu, barulah jalan ini ditutup. Bentuk jalan pengganti seperti apa terserah mereka yang penting warga bisa menggunakannya untuk beraktivitas," kata Supandi.

Sekretaris Desa Jangkaran, Fajar Pudiarna mengatakan Pemdes sudah menyurati AP I terkait rencana penutupan jalan itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved