Bantul
Khusus Infrastruktur, Biaya Pemulihan Bencana di Bantul Ditaksir Capai Rp 50 Miliar
Perhitungan puluhan miliar rupiah tersebut tidak termasuk bangunan rumah warga yang rusak ataupun lahan pertanian yang terendam banjir.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL- Bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Bantul mengakibatkan sejumlah kerusakan di bidang infrastruktur, terutama jalan, saluran irigasi dan jembatan.
Total biaya pemulihan di bidang infrastruktur tersebut ditaksir mencapai puluhan miliar.
"Saya hanya menghitung infrastruktur seperti jalan, jembatan dan irigasi. Artinya di luar itu, kami tidak menghitung. Untuk penanganan kira-kira Rp 50 miliar, biaya untuk pemulihan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman [DPUPKP] Bobot Arifi' Aidin ketika ditemui Tribunjogja.com di Imogiri, Jumat (22/3/2019).
Bobot mengaku perhitungan puluhan miliar rupiah tersebut hanya untuk biaya pemulihan infrastruktur saja.
Ia mengaku tidak menghitung biaya kerugian di luar infrastruktur itu, semisal bangunan rumah warga yang rusak ataupun lahan pertanian yang terendam banjir.
Taksiran baya pemulihan itu, dijelaskan Bobot belum juga ditambahkan ketika membutuhkan rekayasa teknis.
Menurut dia, ketika perbaikan infrastruktur memerlukan rekayasa teknis maka biaya pemulihan bisa saja bertambah.
Baca: Belum Dihitung, Bupati Suharsono Masih Data Kerugian Bencana di Bantul
"Kalau ada rekayasa teknis biasanya biaya berubah. Itu (Rp 50 miliar) khusus untuk pemulihan jalan jembatan dan irigasi, baru sementara," tuturnya.
Sejauh ini, Bobot mengaku masih terus melakukan pendataan, terkait sejumlah infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat bencana di Bantul.
Adapun untuk penanganan lebih lanjut pihaknya mengaku akan terus berkoordinasi sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. (*)