Kulon Progo

Pengembangan Wisata dan Budaya di Kulon Progo Harus Beriringan

Pengembangan wisata di Kulon Progo membutuhkan regulasi yang pro investasi. Namun demikian, nilai budaya setempat tetap perlu dipertahankan.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kulonprogo 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pengembangan wisata di Kulon Progo membutuhkan regulasi yang pro investasi.

Namun demikian, nilai budaya setempat tetap perlu dipertahankan.

Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Niken Probo Laras mengatakan potensi wisata di Kulon Progo cukup beragam dan belakangan banyak berkembang objek wisata baru berbasis alam, wisata budaya, kerajinan, wisata buatan, hingga wisata kuliner yang dikelola masyarakat.

Potensi tersebut perlu digali serta dikembangkan dari berbagai sisi oleh para pemangku kepentingan.

Hal ini tentu saja membutuhkan peraturan yang pro investasi dan diharapkan pemerintah pusat bisa memfasilitasinya.

"Pengembangan wisata di Kulon Progo membutuhkan peraturan yang pro investasi namun dengan tetap menjunjung budaya serta nilai posifit dalam masyarakat,"kata Niken, Minggu (10/2/2019),

Baca: Jumlah TomiKu di Kulonprogo Bakal Ditambah

Munculnya objek-objek wisata berikut pengembangannya dipastikan akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya di sekitar obyek wisata.

Antara lain munculnya usaha pariwisata seperti homestay, rumah makan, dan toko suvenir.

Menurut Niken, masyarakat kini mulai menyadari bahwa sektor pariwisata itu sangat prospektif dalam meningkatkan pendapatannya.

Hanya saja, masih ada sejumlah kendala untuk pengembangan potensi wisata tersebut.

Antara lain terbatasnya sumber daya pelaku wisata yang bahkan beberapa belum bisa memenuhi persyaratan standarisasi kompetensi.

Di sisi lain, tingginya harga tanah dan minimnya penguasaan tanah oleh pemerintah berakibat mahalnya investasi di DIY, khususnya Kulon Progo.

Baca: Peringati HPN, Jurnalis Kulon Progo Bedah Rumah Tidak Layak Huni

"Keterbatasan dana pengembangan hingga terbatasnya sarana dan prasarana juga mengakibatkan persebaran wisatawan lebih banyak terpusat di Kota Yogyakarta dan Sleman,"kata Niken.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo menyebut pengembangan potensi wisata harus diimbangi dengan pengembangan budaya agar ada karakteristik dalam pariwisata Kulon Progo yang tak dimiliki daerah lain.

Pasalnya, sebagian wisata yang berkembang di Kulon Progo saat ini juga bisa ditemui di daerah lain dengan kondisi lebih bagus serta infrastruktur pendukungnya lebih memadai.

"Wisata berbasis budaya akan memiliki nilai sangat tinggi sedangkan jika hanya mengandalkan potensi yang ada justru wisatawan jadi cepat bosan dan mudah ditinggalkan,"kata Hasto.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved