Yogyakarta
Kenaikan Jumlah Penumpang Kereta Api Capai 8 Persen
Meningkatnya jasa pengguna kereta api, membuat PT KAI terus berkomitmen demi meningkatkan mutu pelayanan pada masyakat.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM- Peningkatan pelayanan kereta api, dari pembelian tiket online, boarding pass untuk masuk peron, fasilitas penunjang kenyamanan penumpang, serta terjangkaunya harga tiket menjadi alasan utama moda transportasi kereta api tetap menjadi primadona bagi masyarakat.
Berdasar data yang dihimpun Tribunjogja.com, sepanjang 2018 PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero mengangkut 424.683.403 penumpang.
Angka ini naik delapan persen jika dibandingkan total penumpang kereta api yang diangkut sepanjang tahun 2017 yang sebanyak 394.134.634 penumpang.
Meningkatnya animo masyarakat menggunakan jasa kereta api turut diamini oleh Manajer Humas PT KAI Daop 6, Eko Budiyanto.
"Yang jelas tren animo masyarakat terhadap kereta api sangat tinggi. Bahkan beberapa KA okupansinya rata-rata di atas 90 persen, hampir di semua KA jarak jauh," ujar Eko Budiyanto kepada Tribunjogja.com, Jumat (8/2/2019).
"Tentu penyebab meningkatnya jumlah pengguna kereta api beragam, pertama tepat waktu, tarif terjangkau, kemudian rekatif nyaman dan bebas macet," imbuhnya.
Seiring meningkatnya jasa pengguna kereta api, PT KAI pun terus berkomitmen demi meningkatkan mutu pelayanan pada masyakat.
Benar saja, hal tersebut dibuktikan melalui berbagai inovasi mulai dari meningkatkan pelayanan di stasiun juga fasilitas di kereta api.
"Kalau kualitas selalu ditingkatkan, PT KAI juga selalu berinovasi. Dulu kelas ekonomi tidak ada AC maupun stop kontak, dan sekarang sudah ada. Sekarang pun sebagian sudah dilengkapi TV, bertahap kita upgrade," ujar Eko.
"Kemudian mengenai tarif, kalau tarif KA komersial kelas eksekutif, bisnis, ekonomi kan pakai tarif batas atas dan batas bawah yang terjangkau. Sedangkan untuk kereta api tertentu atau Public Service Obligation (PSO) yang disubsidi pemerintah tarifnya flat, relatif murah," imbuhnya.
Baca: Dijual Lewat KAI Access, E-Tiket KA Prameks Banyak Diburu
Berbagai inovasi lain demi meningkatkan kenyamanan pengguna jasa kereta api pun kini terus dikembangkan.
Teranyar, per 1 Februari 2019 lalu, PT KAI selaku operator KA Lokal Prameks memberlakukan pembelian tiket secara online melalui aplikasi KAI Access.
Kebijakan tersebut nyatanya disambut baik pelanggan setia kereta api Prameks.
Kendati cukup banyak permintaan melalui aplikasi, PT KAI masih akan tetap membuka pemesanan tiket melalui loket atau manual guna mengantisipasi penumpang yang belum mengetahui perihal penjualan daring serta konsumen yang belum terbiasa membeli tiket menggunakan smartphone.
"Niat KAI adalah mempermudah pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa KA supaya banyak pilihan untuk mendapatkan tiket. Asasnya adalah keadilan. Kita juga menghargai saudara kita yang mungkin tidak terbiasa memesan menggunakan HP makanya di stasiun masih tetap melayani penjualan tiket (loket/manual)," ujarnya.