Kriminal

Kronologi Kasus Kekasih Bunuh Pacar karena Tak Bayar Hutang, Dipukul, Rudapaksa hingga Dibakar

korban adalah Ina Antimurti (IA) warga Dusun II, Desa Pedataran,Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Editor: Iwan Al Khasni
Kolase Kompas.com
Kasus temuan sesesok mayat perempuan dengan kondisi mengenaskan di Jalan Kebun Sawit Dusun IV SP 2 Desa Sungai Rambutan Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir pada Minggu (20/1/2019) kemarin akhirnya terungkap. 

TRIBUNjogja.com --- Kasus temuan sesesok mayat perempuan dengan kondisi mengenaskan di Jalan Kebun Sawit Dusun IV SP 2 Desa Sungai Rambutan Kecamatan Indralaya Utara
Kabupaten Ogan Ilir pada Minggu (20/1/2019) kemarin akhirnya terungkap.

Temuan mayat itu menjadi perhatian lantaran jasad dalam kondisi terbakar. Selidik punya selidik, korban adalah Ina Antimurti (IA) warga Dusun II, Desa Pedataran,Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Dia dibakar pacarnya, sebelumnya diperkosa dipukul tak bernyawa.

Berikut rentetan kronologi kasus pembunuhan dilansir Tribunjogja.com dari kompas.com:

1. Anting dan Aksesoris Bergambar 'LOVE'

Lokasi korban dibakar
Lokasi korban dibakar (Kompas.com)

Penemuan sesosok mayat perempuan dengan kondisi mengenaskan lantaran dibakar di Jalan Kebun Sawit Dusun IV SP 2 Desa Sungai Rambutan Kecamatan Indralaya Utara
Kabupaten Ogan Ilir pada Minggu (20/1/2019) kemarin akhirnya terungkap.

Jenazah itu diketahui adalah IA (20) warga Dusun II, Desa Pedataran,Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Identitas tersebut terungkap setelah Soparudin (60) yang merupakan ayah kandung IA mengaku telah kehilangan anak perempuannya sejak Sabtu (19/1/2019).

Setelah melihat postingan penemuan jenazah IA merebak di media sosial, Soparudin bersama keluarganya langsung mendatangi Polres Ogan Ilir dan selanjutnya melihat
jenazah di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang.

Anting IA jadi petunjuk Data antemortem dari lokasi kejadian menjadi petunjuk terang diketahuinya identitas mayat itu.

Anting, jam tangan dan aksesoris berupa gambar "love" diketahui oleh Soparudin adalah milik dari anaknya inisial IA.

Soparudin makin percaya itu adalah anaknya setelah pihak rumah sakit mencocokan gigi IA melalui foto korban ketika tersenyum semasa hidup.

Meski demikian, dokter forensik masih akan melakuka tes DNA kepada korban serta keluarga Soparudin untuk memastikan identitas tersebut.

2 Motor Korban ungkap para pelaku

Sepeda Motor Korban
Sepeda Motor Korban (Kompas.com)

Meskipun belum dipastikan itu adalah IA, petugas gabungan dari Polda Sumsel langsung bergerak dan mencari para saksi yang berhubungan dengan IA.

Polisi akhirnya menemukan sepeda motor korban jenis honda beat warna putih dengan plat nomor BG-3262 KAI dikediaman saksi Andhika (26) di Dusun 1 Desa Talang Taling
Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim.

Andhika mengaku jika motor itu telah dititipkan sejak Minggu (20/1/2019) oleh tersangka Feri (30).

Informasi itu langsung membuat petugas bergerak cepat. Feri ditangkap lebih dulu, selanjutnya ketiga rekannya yang lain yakni, Fb (16), Abdul Malik (22) DY (16) juga
ikut disergap.

Namun, nahas bagi Abdul Malik kedua kakinya dilumpuhkan petugas setelah timah panas mendarat akibat mencoba melarikan diri.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, para pelaku sempat mengubah warna motor korban. Akan tetapi hal itu gagal karena petugas mencocokan nomor
rangka sepeda motor tersebut.

"Akhirnya diketahui motor itu ternyata dititipkan tersangka Feri. Sempat diganti warna tapi ketahuan," kata Zulkarnain.

Dari empat tersangka ini, dalang dibalik pembunuhan IA akhirnya terbongkar. Pelaku utama tak lain adalah kekasih korban sendiri bernama Asri.

3. Pamit urus surat pindah, lalu datang ke rumah kontrakan Asri

Empat pelaku
Empat pelaku (Kompas.com)

IA dikabarkan kembali menjalin tali asmara sejak satu tahun terakhir bersama Asri yang merupakan otak pembunuhan ibu muda tersebut.

Asri sebelumnya menelpon IA dan mengajak korban bertemu sejak Jumat (18/1/2019) kemarin. Namun IA tak kunjung bisa menemui kekasihnya itu karena sedang mengurus surat
pindah domisili.

Burhan (35) paman dari korban mengatakan, pada Sabtu (19/1/2019) keponakannya itu pamitan dari rumah untuk mengurus surat pindah domisili dari desa mantan suaminya di
Desa Segayam ke Desa Pedataran.

"Karena mau cerai, jadi keponakan saya mau urus surat pindah lagi ke Pedataran. Namun sejak hari itu tak kunjung pulang," kata Burhan saat di RS Bhayangkara Palembang.

Keluarga IA sempat cemas, ditambah lagi handphone milik korban tak kunjung aktif. Burhan akhirnya memutuskan untuk menghubungi mertua korban yang ada di Desa Segayam

"Setelah saya hubungi mertuanya, ternyata IA tak pernah datang kesana. Mereka juga tidak tahu dimana, semestinya keponakan saya datang ke rumah mertuanya untuk
mengurus surat pindah," jelasnya.

Ternyata IA menuju ke rumah kontrakan tersangka Asri di Desa Talang Taling Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim untuk bertemu pelaku. Disana, Asri ternyata sudah
bersama empat tersangka lain yang merupakan anak buah dari pelaku.

4. Korban Diperkosa karena tak bayar utang

Asri lalu menagih utang kepada IA sebesar Rp 1,5 juta agar segera melunasinya. Namun korban tak memiliki uang hingga akhirnya membuat pelaku emosi.

Empat pelaku langsung menyekap korban di ruang kamar rumah Asri.

IA diperkosa oleh Asri yang tak lain adalah pacarnya sendiri. Karena terus meronta, pelaku memukul korban hingga tewas.

Pukulan itu menyebabkan IA tewas seketika hingga membuat para tersangka kebingungan.

"Maksudnya ingin menghilangkan jejak (membakar korban) tetapi masih bisa kita ungkap dan menangkap para pelaku dalam waktu 2x24 jam," kata Kapolda Sumsel Irjen Pol
Zulkarnain Adinegara. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved