Kota Yogya
Dilalui Beberapa Sungai, Kota Yogyakarta Rawan Terjadi Banjir Bandang
Dilalui Beberapa Sungai, Kota Yogyakarta Rawan Terjadi Banjir Bandang, Terutama Saat Terjadi Hujan Ekstrem.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM - Dosen Teknik Sipil Vokasi UGM, Agus Maryono memberikan pemaparan terkait analisis dan potensi banjir bandang di wilayah Kota Yogyakarta.
Pemaparan tersebut dilakukan di hadapan awak media di Gedung Pusat UGM, Bulaksumur, Kamis (24/1/2019).
Mengenang Nenek Nur Janna, Meninggal Setelah 3 Jam Peluk Pohon Demi Selamatkan Cucu saat Banjir
Agus menyatakan, mengingat saat ini masih musim penghujan, wilayah di DIY memiliki kerawanan terjadinya banjir bandang.
"Jika melihat sungai-sungai di DIY, terutama di Kota Yogyakarta, potensi banjir bandang tersebut ada," kata Agus.
Ia merujuk pada peristiwa banjir bandang yang pernah terjadi di DIY pada tahun lalu. Menurutnya, jika pernah terjadi banjir bandang, maka ada potensi untuk kembali terjadi.
Baca: Mengenang Nenek Nur Janna, Meninggal Setelah 3 Jam Peluk Pohon Demi Selamatkan Cucu saat Banjir
Menurutnya, sungai-sungai kecil yang ada di DIY justru menjadi penyebab rawannya terjadi banjir bandang. Apalagi mengingat topografi sejumlah sungai yang berbentuk lereng yang cukup curam.
Gempa bumi yang terjadi di DIY bisa menyebabkan longsoran tebing sungai, sehingga menutupi aliran.
Penutupan inilah yang nantinya bisa menimbulkan banjir bandang terjadi jika terjadi hujan dengan intensitas ekstrem.
Baca: Pagi Ini Menpora Imam Nahrawi Penuhi Panggilan KPK
"Beberapa sungai seperti Code dan Winongo itu termasuk rawan," ujar Agus.
Ia pun berharap setiap kelurahan, terutama di Kota Yogyakarta mengingat wilayahnya yang padat penduduk, memiliki pendanaan untuk antisipasi bencana.
Kepada para mahasiswa, Agus juga berharap untuk ikut terlibat dalam meneliti potensi banjir bandang di sungai-sungai yang ada di DIY.
"Seperti kegiatan susur sungai, itu sangat bermanfaat untuk mengetahui potensi positif dan negatif sebuah sungai," jelas Agus.(tribunjogja)
