Aktifitas Gunung Merapi

Membaca Polah Merapi dari Posko Induk Balerante

Membaca Polah Merapi dari Posko Induk Balerante. Di Posko Ini, Relawan Setiap Hari Memantau Kondisi Merapi.

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/ Setya Krisna Sumargo
TRIBUNJOGJA/SETYA KS Suasana di Posko Induk 907 Balerante, Kemalang, Klaten, Senin (14/1/2019) dini hari. Posko pemantauan warga ini bertempat di rumah Agus Saryatna, warga Balerante. 

TRIBUNJOGJA.COM – Lengking nada sinyal seismometer yang ditransmisikan lewat radio komunikasi itu berubah. Dari yang semula nadanya datar, meninggi dan meliuk-liuk cepat.

“Sinyal bergerigi, ada guguran,” kata Mbah Wir di depan satu set perlengkapan monitoring di Posko Induk 907 Balerante, Minggu (13/1/2019) menjelang tengah malam.

Sejumlah pemuda yang tadinya duduk-duduk santai di dalam ruangan, asyik memelototi telepon seluler masing-masing, bergerak cepat keluar rumah. Mereka berkumpul di halaman dan mengarahkan pandangan ke utara.

Di puncak Gunung Merapi (2.930 meter di atas permukaan laut), nyala api terlihat jelas. Cuaca malam itu cerah, meski badan gunung di utara samar, nampak sebagai gundukan tinggi menjulang.

Mas Dedi, fotografer amatir dari Klaten, bersicepat meraih tombol remote shutter, dan melepaskan bidikan kamera yang diatur khusus untuk pemotretan malam. Mbah Wir menjelaskan, perubahan nada sinyal itu menunjukkan di puncak ada getaran.

Baca: Lava Pijar Terus Meluncur dari Puncak Merapi

Alat deteksi seismik yang dipasang Badan Penelitian Pengembangan Teknologi Kegunungapian dan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta bisa memantau semua jenis getaran di bumi dan gunung.

Baik gempa tektonik maupun vulkanik, dan termasuk getaran akibat guguran material hingga langkah kaki manusia. Hasil deteksi alat seismik itu kemudian ditransmisikan secara elektronik, dan bisa dimonitor siapa saja menggunakan radio komunikasi.

Sinyal meliuk, sinyal bergerigi, adalah dua istilah popular di kalangan pengguna radio komunikasi. Begitu sinyal meliuk dan bergerigi, dipastikan di puncak Merapi sedang terjadi guguran dan luncuran lava pijar.

Tentu saja, volume dan luncuran yang terjadi beda-beda. “Itu di CCTV dan sinyal terpantau, kenapa tidak terlihat dari sini,” kata Dedi sesaat setelah keluar dari depan monitor pemantau di Posko Induk 907, mendekat ke kameranya.

Posko Induk 907 Balerante saat ini memiliki fasilitas cukup baik terkait pemantauan aktivitas Merapi. Di lokasi ini terpasang tower pemancar sekaligus lokasi pemasangan CCTV milik BPBD Jawa Tengah.

Sistem monitoring di lokasi ini tidak terkoneksi langsung dengan peralatan BPPTKG Yogyakarta, karena mereka memiliki sarana pantau di stasiun Deles, sebelah timur Balerante, di seberang Kali Woro.

Baca: Suhunya Sekitar 900 Derajat Celcius! Inilah Komponen Inti Lava Pijar Merapi  

Nama Posko Induk 907 fenomenal saat erupsi 2010. Tokoh penggeraknya Agus Saryatna, atau yang lebih popular dipanggil Agus Balerante. Jaringan radio komunikasinya di frekuensi VHF 149.070 MHz. 

Namun sebelum itu, tepatnya erupsi 2006, Posko Balerante sudah mulai eksis. Sejumlah aktivis SAR dan organisasi pecinta alam di Yogyakarta turut andil di dalamnya.

Saat ini, Posko Induk 907 termasuk yang paling aktif dengan peralatan cukup baik, memantau aktivitas Merapi dari posisinya yang sangat strategis di daerah bahaya utama. Posko itu dilengkapi generator, yang difungsikan ketika listrik PLN padam.

Juga sudah dilengkapi pemancar internet, yang WIFI-nya bebas dinikmati warga Balerante. Suasana di posko ketika Merapi dalam status Waspada (Level II), tidak pernah sepi orang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved