Yogyakarta
Datang ke Klenteng, Jalin Silaturahmi Tanpa Meninggalkan Kepercayaan
Dengan mengenal agama lain, lanjutnya ia berharap mengenal ajaran agama lain, mahasiswanya bisa menjadi penengah.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemandangan berbeda terlihat di Klenteng Fuk Ling Miau, Gondomanan siang itu, Senin (14/1/2019).
Puluhan mahasiswa Universitas Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur memenuhi halaman Klenteng.
Satu per satu dari mereka melepas sepatunya dan memasuki altar pertama klenteng.
Misalnya saja Mufidah (19), ia tanpa ragu memasuki klenteng.
Mahasiswa semester dua itu pun antusisas mendengarkan setiap penjelasan yang diberikan dari petugas klenteng.
Bingung, begitu yang dihadapi Mufidah saat pertama kali mengetahui ritual agama lain.
Meski demikian ia senang, karena ia mendapat wawasan baru.
Baca: Grup Naga Doreng TNI-AD Meminta Restu ke Klenteng Fuk Ling Miau
"Tadi diajak muter-muter, dari altar satu ke altar yang lain. Pertama ya kaget karena cara peribadatannya berbeda, lalu juga bingung awalnya, karena berbeda agama. Tetapi ya senang karena bisa mendapat wawasan baru. Bisa belajar langsung dari klenteng, kalau dulu cuma belajar di kelas saja," katanya.
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin tersebut mengaku dengan datang dan mempelajari agama lain dapat meningkatkan tolerasi antarumat beragama.
"Paling tidak dengan ini bisa memegang silaturahmi antara umat satu dengan yang lain, meskipun aturan agama berbeda-beda. Dengan kami studi langsung kami mencoba memahami agama lain, tanpa menghilangkan kepercayaan agama kami," lanjutnya.
Kedatangan Mufidah bersama teman-temannya merupakan dari pembelajaran di kampusnya.
Pembimbing Studi Akademik Fakultas Ushuluddin Universitas Darussalam, Gontor, Farhah mengatakan kunjungan tersebut merupakan salah satu program dari program studi agama-agama.
"Jadi karena kami studi agama-agama, maka kami mempelajari agama lain, selain Islam. Karena kami di Indonesia, tentu kami mempelajari 6 agama yang ada, baik Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Jadi kedatangan kami ke klenteng adalah untuk belajar, kalau selama ini belajar di kelas, kali ini kami langsung datang," katanya.
Baca: Meriahnya Suasana Imlek di Kelenteng Fuk Ling Miau
Dengan mengenal agama lain, lanjutnya ia berharap mengenal ajaran agama lain, mahasiswanya bisa menjadi penengah.
