Sport

Keikutsertaan Sepakbola dan Futsal di Porda DIY 2019 Temui Jalan Terang

Kejelasan nasib cabang olahraga (cabor) sepakbola dan futsal di ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY XV 2019 mulai menemukan titik terang.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Ari Nugroho
IST
Pimpinan KONI Kota Yogyakarta, beserta dewan juri, memperlihatkan logo dan maskot yang terpilih untuk Porda DIY XV 2019, di Kantor KONI Kota Yogyakarta, Jumat (19/10/2018). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kejelasan nasib cabang olahraga (cabor) sepakbola dan futsal di ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY XV 2019 mulai menemukan titik terang.

Sebelumnya, kedua cabor tersebut sempat terancam tidak dapat ambil bagian.

Sekadar informasi, dibekukannya Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY oleh federasi pusat, menjadi pangkal masalah.

Hal tersebut, sebagai buntut konflik internal di tubuh induk sepakbola DIY itu, hingga berujung mosi tidak percaya dari para anggotanya.

Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Kota (Askot) PSSI Yogyakarta, Muhammad Irham mengatakan, pihaknya sudah beraudiensi dengan jajaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY, selaku pelaksana multi sport event tingkat provinsi itu, pada Senin (7/1/2019).

Baca: Porda DIY 2019 Terancam Tanpa Sepakbola dan Futsal

Dalam pertemuan itu, selain Askot, turut serta pula perwakilan Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Sleman dan Gunungkidul.

Sedangkan dari pihak KONI DIY, diwakili oleh Ketum Djoko Pekik Irianto, serta Ketua Panitia Porda DIY, Rumpis Agus Sudarko.

"Memang, dalam pertemuan ini kami tekankan soal keikutsertaan sepakbola dan futsal di Porda DIY. Tapi, kami lega, setelah ada kepastian dua cabor itu tetap bisa dipertandingkan," terang Irham.

Ia mengungkapkan, meski dipastikan bisa ambil bagian di Porda DIY, petunjuk teknis (juknis) untuk dua cabor tersebut, akan mengacu pada gelaran yang sama tahun 2017 silam

. Sebab, sampai sejauh ini, Asprov PSSI DIY tidak kunjung memasukkan juknis.

"Asprov PSSI DIY selaku Pengda cabor tidak masukkan juknis, maka disepakati futsal dan sepakbola memakai juknis Porda DIY 2017. Ya, seperti minimal harus diikuti tiga Askab, atau Askot," ungkapnya.

Baca: Asprov PSSI DIY Masih Dibekukan, Cabor Sepakbola dan Futsal Terancam Dicoret dari Porda XV 2019

Melalui audiensi ini, Irham juga menyatakan keinginan pengurus di tingkat kota-kabupaten dan pada vooters, atau pemilik suara, untuk melangsungkan Kongres Luar Biasa (KLB) Asprov PSSI DIY.

Menurutnya, KLB menjadi harga mati yang tak bisa ditawar lagi.

"Dari KONI DIY sempat menawarkan, agar masalah ini diselesaikan lewat mediasi. Tapi, bagi kami KLB tidak bisa ditawar, karena 13 dari 18 pemilik suara sudah menyatakan mosi tidak percaya, dan itu sudah direspon PSSI pusat," tegasnya.

Sementara itu, Ketum KONI DIY, Djoko Pekik Irianto berharap supaya anggota Asprov PSSI DIY lebih mengedepankan rekonsiliasi, dibandingkan menggelar KLB, dalam rangka menyelesaikan persoalan internal yang telah membelit selama hampir satu tahun ini.

"Kami berkomitmen tetap mempertandingkan futsal dan sepakbola di Porda DIY. Kalau soal masalah internal, kami tidak ingin intervensi lebih dalam. Tapi, kami berharap agar rekonsiliasi dulu saja, jangan langsung KLB," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved