Yogyakarta

Musim Liburan di Yogyakarta, Sri Sultan HB X pun Terjebak Macet Selama 3,5 Jam

Hal itu ia rasakan saat dirinya menempuh perjalanan seusai bermain golf dari Cangkringan menuju ke Keraton.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Josef Leon Pinsker
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X saat memberikan tanggapan kepada para jurnalis, Sabtu (15/12/2018) di Balai Desa Caturtunggal. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengaku sempat terjebak macet di wilayah Sleman hingga Kota Yogyakarta.

Hal itu ia rasakan saat dirinya menempuh perjalanan seusai bermain golf dari Cangkringan menuju ke Keraton.

“Biasanya dari Cangkringan ke rumah satu jam, Sabtu (15/12/2018) kemarin itu dari sana pukul 16.00 sampai rumah pukul 19.30,” ujarnya.

Kemacetan ini terjadi lantaran banyak bus pariwisata dan kendaraan wisatawan yang tengah berlibur ke Yogyakarta saat musim liburan.

Sultan menyebutkan, begitu kendaraannya melintas di hotel Hyatt sudah terlihat kepadatan arus lalu lintas dan bahkan macet. 

Sementara, dari Jalan Magelang banyak bus yang semuanya parkir.

Dia pun mengaku tidak berani melintas ke selatan menuju BPD DIY.

“Begitu masuk Pakuncen, pinggir sebelah timur itu penuh bus semua. Begitu pula hingga SMA 1 Teladan dan Jembatan Ngabean itu bus semua. Waduh, walah 3,5 jam,” ujarnya.

Sultan menduga kemacetan ini dikarenakan banyak yang tidak patuh pada kantong parkir.

Banyak kendaraan yang justru memilih parkir bukan di kantong parkir.

Utamanya bagi bus yang kerap membawa wisatawan ke Yogyakarta.

“Kalau sudah nyaman parkir, sudah, enggak mungkin masuk tempat lain (kantong parkir). Kecuali, mereka yang belum pernah, mungkin parkir masih cari-cari. Kalau yang sudah tahu ya mapan saja,” urai Sultan kepada Kepala Dishub DIY, Sigit Sapto Raharjo.

Sri Sultan pun kembali meminta penyiapan kantong parkir dan pengaturan arus lalu lintas selama Natal dan Tahun Baru benar-benar serius.

Menurunya, kemacetan yang menjadi masalah klise perlu ditangani dengan beragam alternatif pada masa liburan ini.

“Perlu ada imbauan, utamanya untuk parkir bus besar. Saya khawatir sudah disediakan (kantong parkir), tetap saja parkir tidak pada tempatnya,” jelas Sultan HB X usai rapat koordinasi dengan forum pimpinan daerah terkait persiapan Natal dan Tahun Baru di Kepatihan, Kamis (20/12/2018) sore.

Sultan kembali menegaskan mengenai gagasan untuk bus tidak masuk ke dalam kota.

Dia pun sebenarnya sudah memiliki lahan seluas 5 hektare di JEC dan juga eks STIE Kerjasama (STIKers).

Akan tetapi, pihaknya belum tahu apakah bus mau masuk ke kantong parkir tersebut.

“Kecuali komunikasi antara bus dan wisatawan menggunakan handphone kemungkinan bisa gitu saja,” ujarnya. (*/tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved