Kriminal
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan Berakhir Tragis di Kebun Tebu, Pujaan Hati Malah Dinodai Hingga Tewas
Kasus pembunuhan dan perkosaan terjadi Lampung. RA (15) dibunuh gara-gara menolak cinta pria bernama Wagiran
Tiga Kali Cinta Wagiran Ditolak Gadis Pujaannya
TRIBUNjogja.com LAMPUNG - Kasus pembunuhan dan perkosaan terjadi Lampung. RA (15) dibunuh gara-gara menolak cinta pria bernama Wagiran.
Dikutip Tribunjogja.com dari Tribunlampung, aparat kepolisian mengungkap fakta baru di balik kasus pembunuhan RA.
Ternyata, ada keterlibatan orang lain selain tersangka Wagiran. Yaitu paman dan bibi Wagiran.
Kapolres Lampung Utara Ajun Komisaris Besar Budiman Sulaksono mengatakan, pihaknya menangkap Sunarto (64) dan istrinya, Sugiah (58) di kediamannya di Umbul Semarang, Negara Tulang Bawang, Kecamatan Bunga Mayang.
Menurut Budiman, Sunarto, paman Wagiran, ternyata ikut memperkosa RA sebelum mengembuskan nafas terakhir.
"Jadi setelah Wagiran memperkosa korban, pamannya yang melihat melakukan hal serupa," ujar Budiman saat ekspose, Selasa (11/12).
Sugiah, lanjut dia, berperan sebagai pemindah kerangka korban ke tempat lain.
Wagiran yang sebelumnya mengaku seorang diri memperkosa dan membunuh korban, akhirnya berterus terang tentang keterlibatan pamannya.
"Saya nyatakan cinta sama dia tiga kali tapi ditolak. Alasannya saya ini jelek dan hitam," ujar Wagiran saat diwawancarai di Polsek Sungkai Selatan.
Ia mengatakan, Sunarto turut serta memperkosa korban setelah dirinya.
"Saya tidak tahu, tiba-tiba paman datang dari arah belakang dan minta juga dan paman saya memperkosa korban,"bebernya.
Setelah diketahui korban tewas, Wagiran mengangkat jenazah korban ke lokasi dikuburnya jenazah RA di lebung areal perkebunan tebu, PTPN VII Rayon 1 Apdeling 3 petak 086, Desa Negara Tulang Bawang, Kecamatan Bunga Mayang.
"Saya mau pinjam cangkul ke paman, tapi paman bilang tidak ada. Dia hanya melihat saja saat saya mengubur jenazah korban,"terangnya.
Sunarto mengakui turut serta memperkosa korban.