Kulon Progo
Banyak Ilmu Praktis di Perpustakaan Desa
Menurutnya, koleksi buku perpusdes perlu disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat agar mereka mau mendekat ke perpustakaan.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Sebanyak 138 perpustakaan desa (perpusdes) telah berdiri di seluruh wilayah DIY.
Sayangnya, minat baca masyarakat hingga saat ini masih sangat rendah.
Kasubbid Pembinaan dan Pemberdayaan, Badan Perpustakaan dan Arisp Daerah (BPAD) DIY, Dewi Ambarwati mengatakan perpusdes kini sudah hadir di berbagai desa dengan koleksi ratusan judul buku sesuai karakteristik masyarakat setempat.
Pihaknya turut menghibahkan buku dan menyeleksinya bersama pustakawan agar menyesuaikan minat masyarakat dan potensi setempat.
Baca: Badan Perpustakaan dan Arsip DIY : Keluarga Ujung Tombak Tumbuhkan Minat Baca
Menurutnya, koleksi buku perpusdes perlu disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat agar mereka mau mendekat ke perpustakaan.
Setelah itu, dilanjutkan dengan bedah buku tertentu.
Hal itu pernah dilakukannya di Sleman terkait buku potensi budidaya ikan nila dan animo masyarakat cukup bagus.
"Banyak ilmu praktis yang bisa didapatkan masyarakat di perpusdes dan bisa diaplikasikan langsung dalam kehidupan keseharian sehingga bisa menambah ilmu dan kesejahteraannya,"kata Dewi dalam Road Show Minat Baca di Balai Desa Kranggan, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, Senin (26/11/2018).
Peringkat literasi masyarakat Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara berdasarkan penelitian Central Connectitut State University pada 2016.
Sedangkan Unesco mencatat minat baca masyarakat Indonesia masih di kisaran 0,0001 persen atau hanya ada satu orang yang berminat membaca dalam 1.000 orang.
Baca: Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY Ajak Tumbuhkan Minat Baca Mulai dari Keluarga
"Bahkan, penelusuran kami, ada warga yang terakhir baca buku itu waktu SMA. Ini menunjukkan bahwa budaya minat baca di masyarakat masih harus ditingkatkan," kata Dewi
Maka itu, pihaknya berusaha mendekatkan akses buku kepada masyarakat dengan berbagai cara.
Di antaranya pengoptimalan fasilitas perpustakaan Grhatama Pustaka BPAD DiY dengan koleksi ribuan bukunya serta fasilitas bus penjemput pengunjung, aplikasi iJogja untuk akses buku digital, pengerahan perpustakaan keliling, layanan paket buku, hingga pendirian pojok baca di sejumlah titik di DIY, termasuk Kulon Progo.
Dalam kesempatan sama, Wakil Ketua Komisi D DPRD DIY, Nur Sasmito, mengatakan satu di antara kendala dalam upaya menumbuhkan minat baca adalah karena masyarakat tidak punya persepsi untuk membaca buku tertentu.
Inovasi di perpustakaan tentu perlu dilakukan agar orang terangsang untuk membaca.