Outlook Ekonomi Negara Berkembang akan Stabil di 2019

Asesmen Moody's terhadap prospek ekonomi negara-negara berkembang didasarkan pada kuatnya neraca, pertumbuhan domestik, dan kebijakan yang suportif.

Editor: iwanoganapriansyah
IST
Ilustrasi Moodys Investors Service 

TRIBUNJOGJA.COM - Lembaga pemeringkat internasional Moody's Investors Service menyatakan outlook perekonomian negara- negara berkembang akan relatif stabil pada tahun 2019.

Meski ekonomi dilanda beragam gejolak, namun banyak negara berkembang cukup resilien dalam menghadapi gejolak tersebut.

Baca: Jual Ponsel Mi8 Lite hanya 1 Poundsterling, Xiaomi Panen Kritikan di Inggris

Moody's merilis laporannya pada pekan lalu. Asesmen Moody's terhadap prospek ekonomi negara-negara berkembang didasarkan pada kuatnya neraca, pertumbuhan domestik, dan kebijakan yang suportif.

Dikatakan, hal-hal tersebut akan melindungi negara-negara berkembang dari sejumlah tantangan, antara lain perlambatan ekonomi global, kenaikan suku bunga, proteksionisme perdagangan, dan ketegangan geopolitik.

Meskipun demikian, Moody's juga melontarkan peringatan kepada negara-negara berkembang, yakni tekanan kredit dapat mengemuka bagi negara-negara dengan ketidakseimbangan makroekonomi atau peningkatan risiko politik.

Dikutip dari CNBC, Selasa (20/11/2018), Moody's juga menekankan pada negara-negara yang sangat bergantung pada pembiayaan internasional.

Ketegangan Perang Dagang

Moody's menyebut pula bahwa output perekonomian akan berbeda di antara negara-negara berkembang, bergantung pada perbedaan spesifik ekonomi, institusional, dan demografi.

Di kawasan Asia Pasifik, Moody's menyatakan bahwa sumber utama risiko adalah ketegangan perdagangan dan mengetatnya kondisi finansial.
Reformasi yang terjadi di kawasan itu telah menaikkan bantalan cadangan devisa. Namun, perang dagang AS-China akan menghantam banyak negara di Asia Pasifik.

"Terutama dalam hal rantai pasok, termasuk negara-negara yang sangat bergantung pada perdagangan, seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam."

Argentina Jadi Beban

Adapun negara-negara Amerika Latin diproyeksikan bakal pulih dari rendahnya pertumbuhan ekonomi selama periode 2016-2017.

Pemerintahan baru di Brasil dan Meksiko akan membuat arah kebijakan lebih jelas pada tahun 2019.

Akan tetapi, Moody's menyoroti Argentina yang menjadi beban bagi perekonomian Amerika Latin.

Sepanjang tahun ini, nilai tukar mata uang peso Argentina anjlok hampir 50 persen terhadap dollar AS dan inflasi menembus level dua digit.

Moody's memprediksi produk domestik bruto (PDB) riil Argentina akan merosot 1,5 persen pada tahun 2019. Ini sejalan dengan negara tersebut menghadapi skandal korupsi dan pemilu presiden. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)

.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Moody's: Kondisi Ekonomi Negara Berkembang Relatif Stabil di 2019"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved