Kota Yogya
Musim Pancaroba, Waspadai Demam Berdarah dan Leptospirosis
Musim Pancaroba, Waspadai Demam Berdarah dan Leptospirosis di Kota Yogyakarta
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada masa pancaroba hingga musim penghujan mendatang.
Terdapat dua penyakit yang patut diwaspadai, yakni demam berdarah dan leptospirosis.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Agus Sudrajat menjelaskan bahwa kasus demam berdarah di Kota Yogyakarta termasuk penyakit yang sering muncul.
Baca: Inilah 4 Manfaat Susu untuk Kesehatan
Namun sudah tiga tahun terakhir ini terjadi penurunan kasus demam berdarah.
"Tahun 2016 terdapat 1.421 kasus, 2017 397 kasus, dan 2018 dari Januari hingga November telah terjadi 87 kasus. Ini sebenarnya menggembirakan, tapi jangan lengah karena masih ada trend kejadian penyakit tinggi pada 3-5 tahunan," ujarnya, saat jumpa pers di Dinas Komunikasi dan Persandian Kota Yogyakarta, Kamis (15/11/2018).
Baca: Hanya 2483 Pendaftar yang Lolos Passing Grade, BKD DIY Sebut Pemerintah Daerah Rugi
Dari total 87 kasus demam berdarah tersebut, Agus menjelaskan 2 orang di antaranya meninggal dunia.
Hal tersebut dikarenakan penanganan yang terlambat. Untuk diketahui bersama, gejala demam berdarah meliputi demam, tubuh menggigil, sakit kepala, mual, muncul bintik kemerahan, dan sebagainya.
"Pemkot sudah menyiagakan Puskesmas dan mensosialisasikan tata cara penanggulangan demam berdarah. Semakin cepat diketahui, maka semakin bagus penangananya. Ada cara pemeriksaan dini yakni melalui NS-1 yang di Puskesmas hingga saat ini masih gratis," bebernya.(tribunjogja)