Bantul

Peringatan Sumpah Pemuda ala Seniman, Baca Puisi dan Dolanan Anak di Watu Lumbung

Puluhan anak-anak bebas memainkan permainan tradisional. Ada jamuran, jaranan dan ancak-ancak alis.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Peringatan sumpah pemuda di taman edukasi watu lumbung diisi dengan pembacaan puisi dan permainan tradisional anak. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Ahmad Syarifudin

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sumpah pemuda yang jatuh tanggal 28 Oktober diperingati dengan berbagai macam cara.

Satu di antaranya dengan pembacaan puisi oleh para seniman di taman edukasi watu lumbung, Parangtritis, Bantul.

Dengan suara lantang, satu persatu puisi tentang perjuangan dibacakan.

Menariknya, peringatan sumpah pemuda di watu Lumbung bukan melulu tentang puisi.

Meskipun acaa dikonsep sederhana, namun sarat akan makna.

Puluhan anak-anak bebas memainkan permainan tradisional.

Ada jamuran, jaranan dan ancak-ancak alis.

Baca: Peringati Sumpah Pemuda, Para Pemuda Kampung Sunten Gelar Jalan Sehat

Pendiri taman edukasi watu lumbung, M Boy Rifai mengatakan, sudah lebih 90 tahun lalu sumpah pemuda dikumandangkan.

Saat ini, menjadi tugas bersama untuk berperan menjaga sumpah dan merawat NKRI.

"90 tahun lalu para pemuda sudah bersumpah. Saat ini giliran kita dan anak anaklah mesti berperan, menjaga tradisi NKRI," kata Boy Rifai, yang juga seorang seniman.

Watu Lumbung merupakan taman edukasi. Ditempat ini pula tradisi dan budaya selalu dihidupkan.

Hadir dalam peringatan sumpah pemuda di watu Lumbung ini, anggota DPR RI komisi V, Gandung Pardiman.

Ia tampak menikmati dan sesekali turut bermain kesenian tradisional bersama anak-anak.

Menurutnya, fasilitas yang menyediakan ruang untuk pembibitan, pemeliharaan seni budaya anak, selama ini masih kurang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved