Bantul

Pemilos SMP, Didik Anak Berdemokrasi Sejak Dini

Ketua KPU Bantul Mohammad Johan Komara mengatakan pemilos tingkat SMP secara serentak se-kabupaten Bantul kali pertama dilakukan sejak 2017 silam

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Siswa menggunakan hak suaranya dalam proses pemilos yang digelar di SMP Negeri 3 Banguntapan, Bantul, Senin (22/10/2018) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Ahmad Syarifudin

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) bersama Komisi pemilihan umum (KPU) Bantul menggelar Pemilos, pemilihan ketua osis tingkat SMP serentak, Senin (22/10/2018).

Pemilos ini bertujuan untuk mengajarkan cara berdemokrasi kepada anak sejak usia dini.

Ketua KPU Bantul Mohammad Johan Komara mengatakan pemilos tingkat SMP secara serentak se-kabupaten Bantul kali pertama dilakukan sejak 2017 silam.

Dalam prosesnya, pemilos ini diikuti oleh 90 SMP dengan melibatkan sedikitnya 27.995 siswa.

Menariknya, meskipun baru tingkat SMP namun proses tahapan pemilos ini sudah mengadopsi selayaknya tahapan pemilu sungguhan yang ada di Indonesia.

Baca: Wakil Walikota Yogya Nilai Pemilos sebagai Wadah Pendidikan Politik yang Efektif

"Bisa dikatakan pemilos ini miniaturnya pemilu yang ada di Indonesia," katanya, Senin (22/10/2018).

Tujuan utama pemilos ini, kata Johan, untuk mengajarkan kepada siswa-siswi SMP tata cara berdemokrasi yang baik, berkompetisi yang fair dan belajar menghargai perbedaan pilihan sejak dini.

"Dengan belajar berbeda pendapat dan berbeda pilihan maka mereka juga akan belajar toleransi. Ini sangat penting diterapkan sejak usia kecil," ungkapnya.

Salah satu sekolah yang menggelar Pemilihan ketua OSIS hari ini adalah SMP 3 Banguntapan, Bantul.

Di sekolah ini ada tiga calon ketua OSIS yang maju dalam pemilihan. Mereka adalah Nafriza Trisna Putra, Anisa Fitri Solihah, dan Erliana Listy Rahmadani.

Ketiga kandidat calon ketua OSIS ini memperebutkan 643 suara dari Daftar Pemilih Tetap.

Baca: Pemilos SMKN 1 Pengasih Tanamkan Nilai Demokrasi dan Sikap Anti Golput

Proses pemungutan suara dilakukan dalam sebuah ruang kelas yang telah 'disulap' menjadi tempat pemungutan suara.

Ada puluhan siswa secara bergiliran terlihat mengantre.

Mereka menunggu namanya dipanggil untuk menyalurkan hak suaranya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved