Sleman
Paku Alam X: Program TMMD Masih Sangat Dibutuhkan Daerah Tertinggal
Fokus program TMMD adalah percepatan pembangunan di sejumlah daerah tertinggal dan terkena bencana.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Wakil Gubernur DIY Sri Paku Alam X resmi membuka kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) pada Senin (15/10/2018) pagi.
Paku Alam menyebut program besutan Tentara Nasional Indonesia (TNI) ini masih sangat dibutuhkan.
Baca: Lewat Video Conventer, Dandim 0734/Yka Paparkan Kesiapan TMMD Sengkuyung ke-103 Tahap III
Apalagi saat ini pemerintah juga sedang menggenjot sektor infrastruktur secara besar-besaran.
"Saya kira program seperti ini masih sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat," ujar Paku Alam X dalam sambutannya di Lapangan Desa Balecatur, Gamping, Sleman.
Ia menambahkan, program TMMD merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI, Polri, Kementrian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemda, dan komponen masyarakat.
Sejumlah organisasi kemasyarakatan pun juga dilibatkan dalam program ini.
Fokus program TMMD adalah percepatan pembangunan di sejumlah daerah tertinggal dan terkena bencana.
"Ini juga baik untuk penerapan nilai-nilai luhur kebangsaan," kata Paku Alam X.
Dari pantauan Tribunjogja.com, program TMMD yang ke-103 ini digelar di Desa Balecatur.
Wilayah ini termasuk dalam lingkup Kodim 0732 Sleman.
Baca: TMMD ke-102 di Kabupaten Magelang Ditutup, Dana 1,1 Miliar untuk Membangun Desa
Seluruh pelaksanaan dilakukan oleh kompi TNI dibantu sejumlah instansi.
Dandim 0732 Sleman Letkol Infanteri Diyantoro menyatakan program akan berlangsung selama 30 hari ke depan.
"Seluruh pembiayaan berasal dari gabungan APBD DIY dan Sleman sebesar Rp 720 juta," kata Diyantoro yang juga bertindak sebagai Dansatgas TMMD.(*)