Pesawat Tanpa Awak Karya Cipta Mahasiswa FT UJB Ini Siap Ikuti Kontes Robot Terbang
Janasky Team yang beranggotakan tiga mahasiswa FT UJB tersebut berhasil menciptakan pesawat terbang tanpa awak atau pesawat Nirawak tipe flywing.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Yoseph Hary W
lihat foto
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Janabadra (UJB) yang tergabung dalam Janasky Team ikuti Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) yang diselenggarakan Kemenristek Dikti, pada 5-10 November mendatang di Lampung.
Janasky Team yang beranggotakan tiga mahasiswa FT UJB tersebut berhasil menciptakan pesawat terbang tanpa awak atau pesawat Nirawak tipe flywing.
Tiga mahasiswa tersebut yakni Farhan Kristianto Irawan dan Moh Arif Maruf Setiawan dari Jurusan Teknik Informatika dan Hary Firmansyah dari Jurusan Teknik Mesin.
Baca: SD Joannes Bosco Gelar Berbagai Perlombaan untuk Meriahkan HUT ke-262 Kota Yogyakarta
Baca: BKSDA Yogyakarta Gelar Festival Budaya dan Edukasi di Taman Wisata Alam Batu Gamping Sleman
Ketua Janasky Team Farhan Kristianto mengatakan, pesawat Nirawak tersebut sudah lolos dalam tahap penilaian pertama atau rancang bangun KRTI.
"Saat ini tim kami tengah mempersiapkan tahap kedua," kata Farhan pada Sabtu (6/10/2018).
Sementara itu, Hary Firmansyah menambahkan, pesawat Nirawak yang diciptakan oleh timnya harus bisa beroperasi secara manual dan otomatis.
Sebab menurut dia, dalam lomba nanti pesawat dituntut mampu terbang dengan membawa beban berupa susu kotak seberat 276 gram
dan mendarat dengan baik tanpa ada kerusakan benda yang diangkut.
“Ketika terbang hingga jarak 100 meter, pesawat masih dikendalikan secara manual menggunakan remote control,
namun selepas itu otomatis dengan bantuan aplikasi mission planner dan kembali manual lagi saat akan landing,” kata Hary.
Selain bisa terbang dan mendarat dengan baik, lomba juga menuntut kecepatan terbang pesawat.
Oleh sebab itu, Janasky Team merancang pesawat sedemikian rupa supaya bisa terbang dengan aman dan cepat.
Pesawat tanpa awak ini mampu menampung beban maksimal 1,7 kilogram, kecepatan maksimal 115 km/jam,
ketinggian 100 meter dan mampu menempuh jarak 700 meter.
"Supaya ringan, kami menggunakan bahan polifoam untuk bodi, sayap dan ekor pesawat,” ujarnya.
