Personel Yonif 403 Wirasada Pratista Siaga, Siap Berangkat ke Palu dan Donggala
Sebanyak 325 pasukan Batalyon Infanteri 403 Wirasada Pratista siap diberangkatkan menuju Palu dan Donggala.
Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sebanyak 325 pasukan Batalyon Infanteri 403 Wirasada Pratista siap diberangkatkan menuju Palu dan Donggala.
Meski masih menunggu komando dan belum diketahui kapan diberangkatkan, pasukan di bawah Korem 072 Pamungkas mengaku telah siap sewaktu-waktu dibutuhkan.
Baca: Danrem 072 Pamungkas Pastikan Alat dan Personel Siap Bantu Korban Bencana Palu dan Donggala
Baca: Spider Excavator Dibawa dari Bandung untuk Hadapi Medan Berat di Lokasi Gempa Palu
"Ada kemungkinan kebutuhan personel TNI di lokasi bencana meningkat. Oleh karenanya, kemarin Kodam IV Diponegoro menugaskan Batalyon 403 untuk di-standby-kan,
disiapsiagakan untuk berangkat kapanpun waktunya," kata Danrem 072 Pamungkas, Brigjend TNI Muhammad Zamroni kepada media usai mengecek kesiapan pasukan di Lapangan Yonif 403, Rabu (3/10/2018).
Segala persiapan baik kebutuhan pribadi personel, alat bantu evakuasi, alat komunikasi hingga alat dan tim medis sudah disiapkan.
Jika berangkat, rencananya, pasukan akan dipimpin langsung oleh Komandan Yonif 403 yakni Letkol Infanteri Agus Indra Gunawan.
"Kita siapkan 3 SSK atau 300 orang dan 25 kelompok komando. Rencananya jika diberangkatkan akan langsung dipimpin oleh Komandan Batalyon Letkol Infanteri Agus Indra," katanya.
Baca: Bantu Mahasiswa Sulteng, Katana Yogyakarta Sediakan Bahan Mentah untuk Diolah di Dapur Umum
Baca: Korem 072 Pamungkas Tinjau Personel, Siaga Bantu Korban Bencana Palu dan Donggala
Dalam persiapan tersebut, Zamroni pun melakukan pengecekan terhadap segala kebutuhan personel.
Ia memastikan segala kebutuhan lengkap dan berfungsi dengan baik.
Rencananya, lanjut Zamroni, jika ada komando, pasukan akan siap diberangkatkan kapanpun, dimanapun dan apapun tugasnya.
"Itu yang kita belum ketahui namun kita sebagai TNI tugasnya mengantisipasi terhadap kemungkinan-kemungkinan perlibatan TNI di sana,
apakah itu tugas kemanusian untuk membantu evakuasi, pembersihan maupun tugas pengamanan korban atau logistik," katanya.(wsn/tribunjogja.com)