Yogyakarta
Bantu Mahasiswa Sulteng, Katana Yogyakarta Sediakan Bahan Mentah untuk Diolah di Dapur Umum
Sejumlah kampung tangguh bencana di Yogyakarta berupaya untuk membantu warga Sulawesi Tengah yang ada di wilayah ini dengan beragam cara.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Sejumlah kampung tangguh bencana (Katana) di Yogyakarta berupaya untuk membantu warga Sulawesi Tengah (Sulteng) yang ada di wilayah ini dengan beragam cara.
Satu di antaranya, Katana akan mengupayakan pencukupan kebutuhan pokok para mahasiswa Sulteng yang ada di Yogyakarta.
“Kami akan mengupayakan bantuan makanan terutama bagi mahasiswa yang ada di Yogya. Satu di antaranya dengan membuka dapur umum di posko,” kata Ketua Katana Sosrowijayan, Ipung Purwandari pada Tribunjogja.com, kemarin.
Ipung menjelaskan, sudah menjadi bagian dari tanggung jawab warga Yogyakarta untuk saling membantu korban dampak bencana di Sulteng.
Apalagi, kata dia, para mahasiswa ini tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga dan juga sanak saudaranya.
Untuk mengatasi persoalan logistik ini, pihaknya pun menggandeng beberapa asosiasi seperti pengusaha katering dan juga pengusaha hotel dan restoran untuk bantuan makanan.
Ke depannya, dimungkinkan bantuan bisa berupa bahan mentah yang akan dimasak bersama di posko.
“Bantuan, kemungkinan ke depannya adalah bahan mentah yang bisa dimasak bersama-sama. Mereka juga bisa mandiri dengan mengolah sendiri makanan itu,” paparnya.
Seorang mahasiswa Sulteng, Sulaiman menyebutkan banyak mahasiswa yang di Yogyakarta butuh bantuan logistik.
Selain itu, banyak diantaranya kehabisan uang untuk makan dan hidup.
“Bahkan, ada yang bingung untuk bayar uang kuliah,” kata Sulaiman.
Sulaiman mengatakan, ribuan mahasiswa Sulawesi Tengah hingga kini pun kebingungan untuk bertahan hidup.
Pasalnya, kondisi keluarga mereka di Sulawesi Tengah masih dirundung kesedihan pasca gempa bumi yang melanda.
Belum lagi, akses komunikasi mereka juga terbatas dan sebagian diantara para mahasiswa tidak bisa menelepon sanak saudara mereka.
Mereka pun berharap agar pemerintah daerah setempat bisa memberikan bantuan logistik termasuk biaya pendidikan mereka.