Family
Pilih MPASI untuk Tambahan Nutrisi Selain ASI
MPASI menjadi sumber makanan yang membantu melengkapi kebutuhan nutrisi yang sudah terkandung dalam ASI.
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Yudha Kristiawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Makanan Pendamping ASI (MPASI) menjadi kebutuhan tak terpisahkan bagi batita, khususnya untuk anak usia dua tahun ke bawah.
MPASI menjadi sumber makanan yang membantu melengkapi kebutuhan nutrisi yang sudah terkandung dalam ASI.
Baca: Tambah Asupan Gizi Si Kecil dengan MPASI
Pemberian MPASI memang tidak bisa sembarangan lantaran kemampuan pencernaan balita masih terbatas.
Ada beberapa jenis makanan yang bisa menjadi pilihan dibuat MPASI.
Seperti yang dilakukan oleh Lia Anggraeni, ibu dengan dua batita ini.
Untuk anak keduanya, Tsakif, yang saat ini berusia 7 bulan ia memberikan MPASI berupa bubur nasi.
MPASI ia berikan sejak usia Tsakif 6 bulan.
Menurut pengalaman dari anak pertama Lia, pemberian MPASI ini sangat membantu pemenuhan nutrisi bagi si anak.
Ketika MPASI diberikan sesuai kebutuhan si anak, efek yang dirasakan, si anak bisa tidur pulas karena nyaman dengan kebutuhan asupan makanan.
Namun Lia juga sempat kesusahan mencari MPASI ketika anak memasuki usia 9 bulan.
"Kalau usia sudah 9 bulan ke atas, dia mulai memilih makanan. Kalau terlalu sering dengan atau jenis MPASI efeknya susah menerima MPASI lain, jadi harus bervariasi," kata Lia pada Tribunjogja.com.
Lia lebih memilih MPASI bikinan sendiri daripada instan dengan pertimbangan tahu langsung kandungan bahan makanan yang diberikan kepada si anak.
Baca: Begini Cara Ampuh Kurangi Rasa Sakit pada Bayi yang Disuntik
Namun ia juga tak anti dengan MPASI instan yang sekarang mudah didapatkan.
Saat memilih bahan makanan untuk diolah menjadi MPASI, Lia selalu memperhatikan kandungan gizi yang ada dalam bahan makanan tersebut agar jangan sampai salah satu unsur gizi berlebihan atau kekurangan.
"Kalau bisa yang instan juga harus diperhatikan tanggal kadaluarsanya. Meskipun beli di supermarket terpercaya sekalipun. Jangan sampai kita tak teliti anak yang kena akibatnya," ujar Lia. (*)