Benarkah Ada Jam Raksasa di Candi Borobudur?

Ada banyak misteri yang belum banyak diketahui orang. Salah satunya menarik adalah jam raksasa candi Borobudur.

Editor: iwanoganapriansyah
TRIBUNJOGJA/COM / Rendika Ferri K
Wisatawan masih berkunjung di Candi Borobudur meski terguyur hujan abu hasil letusan freatik Gunung Merapi, Kamis (24/5/2018). 

TRIBUNJOGJA.COM - Borobudur tak sekadar bangunan untuk bersembahyang. Ada banyak misteri yang belum banyak diketahui orang. Salah satunya menarik adalah jam raksasa candi Borobudur.

Borobudur bermula pada sekitar tahun 750 Masehi, ketika seorang arsitek bernama Gunadarma berdiri di sebuah gunung di Kerajaan Syailendra.

Di hadapannya tampak sebuah danau dikelilingi tujuh gunung. Di tengah danau berdiri sebuah bukit.

Dari danau itu mengalir sungai, berkelok-kelok. Sebuah pemandangan yang luar biasa indah.

Sayangnya, dua dari tujuh gunung yang mengelilingi termasuk gunung aktif. Itulah Gunung Merbabu dan Gunung Merapi.

Alam Kerajaan Syailendra subur dan indah, tapi rawan bencana. Oleh karen itu, Gunadarma juga berharap kerajaannya selamat dari bencana.

Dia memikirkan sebuah cara. Bagaimana jika di tengah danau itu dibangun sebuah tempat ibadat? Supaya Tuhan melindungi manusia dari bencana.

Petugas Balai Konservasi Borobudur membersihkan material abu yang ada di sekujur stupa induk dan badan Candi Borobudur, Kamis (24/5/2018).
Petugas Balai Konservasi Borobudur membersihkan material abu yang ada di sekujur stupa induk dan badan Candi Borobudur, Kamis (24/5/2018). (TRIBUNJOGJA/COM / Rendika Ferri K)

Kemudian, Gunadarma merancang tempat ibadat tersebut berbentuk bunga teratai.

Bunga teratai raksasa yang mekar di tengah danau dan dikelilingi tujuh gunung. Raja Syailendra mendukung pembangunan tempat ibadat itu.

Tempat ibadat itu dibangun selama 92 tahun. Ketika selesai, tempat ibadat itu memang tampak seperti bunga teratai di tengah danau. Itulah tempat ibadat bernama candi Borobudur.

Sayangnya, gempa dan letusan gunung berapi membuat danau di sekitar Candi Borobudur hilang.

Tumpukan debu gunung berapi menyebabkan danau mengering. Di zaman sekarang, Candi Borobudur tidak lagi dikelilingi danau.

Stupa di Candi Borobudur
Stupa di Candi Borobudur (SPIEGEL DE)

Lebih Rumit dari Piramida

Borobudur dibangun sebelum bangsa Kamboja membangun Candi Angkor Wat. Juga dibangun sebelum orang Eropa membangun gedung-gedung katedral yang megah.

Bentuk candi Borobudur lebih rumit dibanding piramida Mesir. Bayangkan, batu seberat 2 ton disusun satu per satu sampai jadi bukit berlantai 10. Batu itu juga diukir dengan gambar yang sangat teliti.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved