Pendidikan

UGM Akan Bangun Huntrap Bagi Korban Gempa Lombok

Pembangunan ini menjadi salah satu upaya UGM untuk mendukung proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca rangkaian gempa berkekuatan besar

Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Ari Nugroho
Dok Humas UGM
Contoh Hunian Transisi Menuju Permanen (Huntrap) yang dibangun oleh Tim Fakultas Teknik UGM bersama Kementerian Perhubungan di lokasi terdampak gempa di Lombok. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Wahyu Setiawan Nugroho

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Selain mengerahkan personel untuk membantu korban gempa di Lombok, NTB, Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Kementerian Perhubungan akan membangun Hunian Transisi Menuju Permanen (Huntrap) di beberapa desa di lokasi terdampak gempa.

Pembangunan ini rencananya akan dimulai pada Selasa (28/8/2018) mendatang di lokasi KKN Peduli Bencana UGM di Desa Gumantar, serta di dua desa lainnya di Kabupaten Lombok Utara.

Pengerjaannya sendiri akan dilakukan bersama masyarakat melalui konsep pemberdayaan serta dengan menggerakkan ekonomi setempat, dengan dukungan dari Katgama, DERU, relawan mahasiswa dan dosen FT UGM, serta tim KKN Peduli Bencana.

Baca: DERU UGM Kembali Kirimkan 19 Personil Bantu Gempa Lombok

"Besok mulai kita kerjakan pembuatan beberapa percontohan untuk melatih tukang-tukang setempat. Targetnya tanggal 9 September nanti akan diresmikan oleh Menteri Perhubungan," ujar Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D, Senin (27/8/2018).

Pembangunan ini menjadi salah satu upaya UGM untuk mendukung proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca rangkaian gempa berkekuatan besar yang menimbulkan kerusakan fisik yang cukup parah serta mengakibatkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal.

"Prinsipnya adalah membuat hunian transisi yang cepat tapi kuat sekaligus bisa dikembangkan menjadi hunian tetap, menjadi rumah tumbuh," lanjutnya.

Nizam menjelaskan, dalam bencana besar, setelah tahap tanggap darurat, tahap berikutnya adalah merumahkan kembali para korban yang mengungsi.

Proses ini menjadi hal yang penting lantaran banyak rumah dari korban runtuh dan tidak memiliki tempat tinggal kembali sehingga hunian yang layak dan aman serta nyaman mutlak menjadi kebutuhan yanh cukup mendesak.

"Untuk membangun kembali rumah yang roboh perlu waktu yang tidak pendek, sementara kebutuhan hunian tidak bisa lama menunggu, belum lagi bila musim hujan datang," terangnya.

desain Hunian Transisi Menuju Permanen (Huntrap) yang dibangun oleh Tim Fakultas Teknik UGM bersama Kementerian Perhubungan di lokasi terdampak gempa di Lombok.
desain Hunian Transisi Menuju Permanen (Huntrap) yang dibangun oleh Tim Fakultas Teknik UGM bersama Kementerian Perhubungan di lokasi terdampak gempa di Lombok. (dok humas UGM)

Baca: UGM Benahi Saluran Air Bersih di Lombok

Dikembangkan oleh Tim Fakultas Teknik UGM, konsep hunian transisi menuju tetap (Huntrap) yakni membuat rumah transisi yang nantinya bisa dikembangkan menjadi hunian tetap.

Pembangunan tiap unit huntrap, bisa diselesaikan dalam waktu 2 hari.

Karena itu, hunian ini bisa menjadi solusi yang efektif untuk mempercepat proses rehabilitasi.

Usulan pembangunan hunian ini sendiri, kata Nizam, berkaca pada peristiwa gempa yang melanda wilayah DIY tahun 2006.

Dalam kasus tersebut, untuk memenuhi kebutuhan transisi dibangun hunian sementara (huntara) yang dilakukan oleh lembaga-lembaga donor.

Baca: Pascagempa Lombok, Monyet Ekor Panjang Banyak yang Keluar dari Hutan

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved