Asian Games 2018

Atlet Panjat Tebing Indonesia di Nomor Combined Gagal Masuk Putaran Final

Atlet Panjat Tebing Indonesia di Nomor Combined Gagal Masuk Putaran Final

Penulis: ang | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM / Angga Purnama
Seto, atlet baru Pelatnas Panjat Tebing asal Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM – Langkah empat atlet tim nasional panjat tebing Indonesia yang bertanding di nomor combined, harus terhenti di babak kualifikasi.

Meski gagal masuk final, atlet asal DIY, Seto dan tiga atlet muda lainnya yang diturunkan berada di peringkat 10 besar.

Combined sendiri merupakan nomor baru yang dipertandingkan dalam Asian Games 2018 dan merupakan standar kompetisi di olimpiade.

Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) menargetkan atlet timnas yang turun di nomor combined bisa masuk putaran final.

Pelatih Kepala Timnas Panjat Tebing Indonesia Caly Setiawan mengatakan, ada dua segi target yang ditetapkan pelatih kepada keempat atlet tersebut yakni dari segi tim dan segi pembinaan.

Baca: Update Perolehan Medali Asian Games 2018, Indonesia Posisi Empat

Penetapan target tersebut lantaran melihat progres kemampuan mereka selama gemblengan pelatnas. Meskipun secara target tim tidak tercapai, mereka mampu jauh melampaui target pembinaan.

“Di nomor yang baru dipertandingkan ini, empat atlet yang diturunkan memang gagal meraih target hingga masuk final. Namun sejauh ini capaian mereka luar biasa,” paparnya, Senin (27/8/2018).

Meski gagal, empat atlet Indonesia yaitu, Seto, Kiromal Katibin, Ndona Nasugian, dan Widia Fujiyanti berhasil menenggerkan namanya di peringkat 10 besar dari enam peringkat teratas yang melanjutkan babak semi final.

Seto secara luar biasa berhasil merangsek dan menempel ketat finalis ke-6 Khaibullin Rishat asal Kazakhstan di peringkat ke-7. Sedangkan kompartriotnya, Kiromal Katibin berada di peringkat 8.

Baca: Kalahkan Wakil Singapura, Pencak Silat Sumbang Emas ke Empat

Di nomor putri, langkah Ndona Nasugian berakhir di peringkat ke-9 dan secara berurutan Widia Fujiyanti menggapai peringkat ke-10.

Menurut Caly, jika melihat latihan dan jam terbang empat atlet asal Indonesia ini, pencapaian mereka perlu diperhitungkan. Total tujuh empat atlet U-20 ini digembleng dalam pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Yogyakarta.

“Itu baru tujuh bulan loh ikut pelatnas. Bagaimana kalau digembleng pelatnas satu sampai 1,5 tahun? Untuk zona Asia, mereka hampir masuk,” papar Caly. (tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved