Gempa Lombok
Fakta-fakta Gempa Lombok: Gempa Kembar Hingga Sebagian Pulau Lombok yang Terangkat
Ilmuwan dari NASA and the California Institute of Technology menemukan fakta bahwa sebagian Pulau Lombok terangkat setinggi 25 cm
TRIBUNJOGJA.com - Ilmuwan dari NASA and the California Institute of Technology menemukan fakta bahwa sebagian Pulau Lombok terangkat setinggi 25 cm pascagempa yang mengguncang pada 5 Agustus lalu.
Hal ini diketahui dari hasil pencitraan satelit terhadap data-data deformasi tanah setelah terjadinya gempa.
Venezuela Diguncang Gempa Terdahsyat dalam Kurun Waktu Satu Abad Terakhir
"berdasarkan pola deformasi, para ilmuwan memastikan bahwa gempa bumi terjadi pada patahan antara bagian barat laut Pulau Lombok dan itu menyebabkan pengangkatan permukaan tanah setinggi 25 cm," demikian NASA dalam keterangannya sebagaimana dilansir Express, 12 Agustus 2018.

Adapun wilayah berwarna putih yang tampak dala peta merupakan wilayah yang tak bisa dijangkau radar karena daerah itu sebagian besar merupakan hutan lebat yang berada di tengah-tengah pulau.
Pengangkatan tanah terjadi di bagian barat Pulau Lombok, sementara di wilayah lain terjadi penurunan hingga 5 cm.
Jokowi Teken Inpres Penanganan Gempa Lombok
Bencana gempa bumi merupakan hal yang biasa terjadi di Indonesia lantaran Indonesia berada di wilayah di 'Ring of Fire' yang eksplosif.
Lingkaran api adalah busur gunung berapi berbentuk tapal kuda dan garis patahan di Samudera Pasifik di mana sekitar 90 persen gempa bumi di dunia terjadi.
Gempa Kembar
Gempa bermagnitudo 7 kembali mengguncang Lombok pada Minggu (19/08/2018) lalu.
Namun, gempa tersebut tidak tunggal.
Sebelum dan sesudah gempa ini terjadi, beberapa gempa berkekuatan besar juga dirasakan warga di sana.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa kali ini merupakan gempa kembar dengan yang terjadi di sebelumnya.
Apa yang Sebenarnya Terjadi dalam Rangkaian Gempa di Lombok?
Gempa kembar sendiri adalah dua gempa yang terjadi dengan kekuatan tak berbeda jauh, lokasi dan kedalaman yang berdekatan, serta rentan waktu yang tidak berbeda jauh.
Selain itu, rekahan (rupture) batuan yang diciptakan oleh kedua gempa tersebut masih terjadi pada satu sistem sesar yang sama yaitu masih dalam kerangka sistem Sesar Naik Flores.
Hal ini kemudian memunculkan pertanyaan: apa yang sebenarnya terjadi di Lombok?