Yogyakarta

BNNK Yogya : Pemakai Sabu Beralih ke Pil, Mayoritas Pelajar dan Mahasiswa

Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Yogyakarta menyebut ada tren baru terkait pemakai narkotika di Kota Yogyakarta.

Penulis: rid | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Pradito Rida
Suasana pemusnahan barang bukti tindak pidana umum yang ditangani Kejari Kota Yogyakarta, Senin (20/8/2018). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Yogyakarta menyebut ada tren baru terkait pemakai narkotika di Kota Yogyakarta.

Tren tersebut adalah peralihan dari pemakai sabu-sabu ke pil psikotropika seperti pil sapi.

Selain itu, kebanyakan dari pemakai berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa.

Baca: Hingga Bulan Juli 2018, Dirjen Bea Cukai Berhasil Gagalkan Penyelundupan 3,7 Ton Narkotika

Kepala BNNK Yogyakarta, AKBP Siti Alfiah, SH, MH mengatakan, bahwa merujuk data yang dimiliki pihaknya terkait pemakai yang direhabilitasi, pemakai narkotika golongan I yakni sabu mengalami penurunan.

Namun, untuk pemakai obat-obatan terlarang mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

"Kebanyakan beralih ke pil, mungkin karena beberapa waktu lalu ada penangkapan sabu 1 ton itu, sehingga jadi langka," katanya pada Tribunjogja.com, Senin (20/8/2018).

Diakuinya, tren peralihan dari sabu ke obat-obatan terlaranh mulai tampak sedari tahun 2017, dan berlangsung hingga tahun ini.

Diungkapkannya pula, bahwa untuk pemakai pil di Kota Yogyakarta kebanyakan berasal dari kalangan anak muda.

"Trennya tahun ini masih sama tahun lalu yaitu lebih banyak yang pakai obat-obatan terlarang. Kalau di ranking, pil peringkat satu dan dua baru pemakai sabu, nah kebanyakan pemakai yang lari ke pil ini pelajar dan mahasiswa," ujarnya.

Karenanya, pihaknya terus menggencarkan sosialisasi bersama Dinas Pendidikan dan SKPD terkait bahaya penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang.

Sosialisasi itu bukan hanya ditujukan kepada para pelajar dan mahasiswa, namun turut menyasar Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Untuk ASN biasanya kita lalukan tes urin saat sosialisasi dilakukan. Pelajar juga, tapi lebih ke sosialisasi meski tak menutup kemungkinan dilakukan tes urin," ucapnya.

Baca: Kejari Kota Yogyakarta Musnahkan Barang Bukti Narkotika 4 Kg

Ditambahkannya, untuk kalangan pelajar, pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan pihak sekolah apabila ada yang terindikasi memakai narkotika.

Selain itu, apabila ditemukan dapat langsung melaporkan kepada pihaknya dan nantinya akan direhabilitasi.

"Jika ada murid yang terindikasi, para guru silakan lapor ke kami dan nanti akan direhabilitasi," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved