Bantul
Perluas Akses Pasar dan Pendapatan Petani, Kominfo Canangkan Program 'Petani Go-online' di Bantul
Sosialisasi petani go-online dilakukan kepada para penyuluh petani di Aula Dinas Pertanian, Pangan Kelautan dan Perikanan, Bantul, Selasa (7/8/2018)
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Memperluas akses pasar dan meningkatkan pendapatan Petani, kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, mengajak dan mengenalkan aplikasi digital 'Petani Go-online' di Kabupaten Bantul.
Sosialisasi petani go-online dilakukan kepada para penyuluh petani di Aula Dinas Pertanian, Pangan Kelautan dan Perikanan, Bantul, Selasa (7/8/2018).
Pelatihan ini dihadiri oleh para penyuluh pertanian se-kabupaten Bantul yang tersebar di 17 kecamatan.
Baca: Solusi Atasi Kebutuhan Pakan Ternak Saat Kemarau, Petani di Gunungkidul Tanam Rumput Odot
Usai pelatihan, para penyuluh ini nantinya akan memberikan pemahaman dan pendampingan kepada petani di daerah masing-masing untuk menggunakan aplikasi digital tersebut.
Direktur Pemberdayaan Industri Informatika, Kementerian Kominfo Septriana Tangkary, mengatakan, Petani go on-line merupakan program ekonomi kerakyatan yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo untuk menggerakkan Indonesia dari sektor pertanian.
"Melalui Petani go online ini diharapkan dapat memutus mata rantai penjualan khususnya tengkulak, memberikan aplikasi dan pendampingan kepada seluruh petani untuk menggunakan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) secara baik dan benar," terang Septriana, disela kegiatan pelatihan, Selasa siang.
Ia menjelaskan, salah satu tujuan utama dari aplikasi 'petani go online' ini adalah untuk meningkatkan wawasan petani dan penjualan produk pertanian.
Karena aplikasi tersebut dapat menghubungkan langsung antara petani dengan pembeli.
Aplikasi go online sendiri dapat diunduh secara gratis dan mendaftar dengan menyantumkan nama petani dan nomor kartu tani.
Baca: Bupati Bantul Buka Sosialisasi Petani Go-Online
"Dengan menggunakan aplikasi ini, maka petani dapat menikmati keuntungan penjualan yang lebih besar. Otomatis, hal ini juga akan menggerakkan ekonomi petani sehingga dapat mendongkrak angka produk domestik bruto," jelasnya.
Dalam pelatihan ini, para penyuluh tani juga dikenalkan Agromap, sebagai sarana mempermudah petani dalam melakukan pemetaan potensi lahan pertanian.
Aplikasi agromap ini dilengkapi dengan perkiraan bibit, pupuk yang dibutuhkan hingga pemetaan waktu yang dibutuhkan petani dari masa penanaman hingga panen.
Aplikasi Agromap ini menurut Septriana terbilang cukup canggih, karena dapat memberi petunjuk kepada petani terkait tanaman yang dapat ditanam pada masa-masa tertentu, sehingga dapat dipastikan bahwa tanaman yang ditanam oleh petani adalah tanaman yang sesuai dengan iklim dan cuaca saat masa tanam.
Bantul sebagai Pilot Project