Kota Jogja
Bangun 3 RTHP Baru, DLH Kota Yogya Hadirkan Tanaman Langka dan Permainan Tradisional
Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta tengah membangun RTHP di lokasi, yaitu Brontokusuman, Pringgokusuman,dan Kadipaten.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta tengah membangun Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) di lokasi, yaitu Brontokusuman, Pringgokusuman,dan Kadipaten.
Pembangunan dilakukan selama Juli hingga Oktober.
Kepala Seksi Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Publik Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Rina Aryati mengatakan dalam pembangunan RTHP baru akan menghadirkan tanaman-tanaman langka, yang sulit ditemui di Kota Yogyakarta.
"Kami akan hadirkan tanaman lokal yang sulit ditemui. Mungkin buat daerah lain nggak langka, tetapi di Kota masih sulit. Misalnya lobi-lobi, nogosari, ketepeng kencana, tabebuya, dan lain-lain. Nanti akan kita kombinasikan dengan tanaman yang kekinian seperti matahari mini," kata Rina (31/7/2018).
Baca: Pintu Selatan Kepatihan Juga Difungsikan Sebagai Ruang Terbuka Hijau
Tanaman tersebut dipilih untuk memberi edukasi pada generasi muda tentang keanekaragaman hayati.
Menurut Rina, generasi muda saat ini kurang pengetahuan tentang tanaman-tanaman lokal yang dulu sempat tumbuh di Kota Yogyakarta.
Selain menghadirkan tanaman langka, DLH juga akan menghadirkan berbagai permainan tradisional anak, seperti dakon, engklek, dan lain-lain.
"Nanti kita juga akan hadirkan permainan tradisional. Pertama kita coba dulu di Kadipaten, nanti bangku tamannya akan dibuat cerukan seperti dakon. Jadi bisa buat duduk, bisa juga buat main dakon,"terangnya.
Baca: Pemkot Yogyakarta Beli Lahan Untuk Pembangunan Ruang Terbuka Hijau
"Nanti juga akan dikasih tempat buat main engklek. Permainan anak jaman dulu itu membutuhkan kerjasama, jadi anak-anak bisa saling komunikasi. Permainan anak itu juga bikin sehat, soalnya kan banyak gerak," sambungnya.
RTHP yang menghabiskan dana Rp400juta tersebut nantinya juga akan dibuat ramah anak.
Tak hanya itu RTHP juga dibuat dengan pendopo dan tanpa pagar.
"Jadi biar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Namanya ruang terbuka ya tidak ada bangunan tertutupnya, adanya pendopo," ujar Rina.
Ia berharap nantinya bisa bekerjasama dengan masyarakat untuk merawat RTHP tersebut.
Warga diminta untuk merawat lingkungan seperti menyapu, menyirami tanaman.
Sementara untuk pemangkasan dan pekerjaan berat lain akan dilakukan oleh DLH.(TRIBUNJOGJA.COM)