Bantul

Puluhan Layang-Layang Hiasi Langit Pantai Parangkusumo

Puluhan layang-layang warna-warni dari berbagai club menghiasai langit Pantai Parangkusumo, Bantul, Minggu (28/7/2018) siang.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Bupati Bantul berfoto di depan layang layang dalam ajang Kite Festival, di Pantai Parangkusumo , Minggu (29/07/2018). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL- Puluhan layang-layang warna-warni dari berbagai club menghiasai langit Pantai Parangkusumo, Bantul, Minggu (28/7/2018) siang.

Layang-layang ini terbang serentak di langit pantai selatan dalam ajang Kite Festival, 6 th Annual Nusantara Internasional.

Festival ini memperebutkan Piala Raja Sri Sultan Hamengkubuwono X dan uang pembinaan sebesar Rp 87 juta.

Baca: Ketaatan Pembayaran BPJS Kesehatan Penduduk Kota Yogyakarta Capai 80 Persen

Berbeda pada umumnya, layang-layang yang terbang di langit Parangkusumo ini terdiri dari beraneka bentuk.

Dari yang mulai bentuk biasa, hingga ada yang membentuk boneka tiga dimensi.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Ir Aris Riyanta Msi mengatakan, festival layang-layang tahunan ini diikuti oleh 54 club layang-layang nasional dan dua club dari mancanegara.

"Awalnya kita mempersiapkan kite festival ini skala nasional. Namun, ternyata ada dua negara yang hari ini ikut yakni peserta dari India dan Malaysia," katanya pada Tribunjogja.com, Minggu (29/7/2018).

Dijelaskan Aris, sebenarnya ada lima club layang-layang dari mancanegara yang mendaftar untuk hadir dalam festival ini.

Akan tetapi, sehari sebelum pelaksanaan dimulai, ketiga negara tiba-tiba membatalkan hadir karena mendapat informasi adanya gelombang tinggi pantai selatan.

"Lima negara yang sebenarnya akan hadir itu, India, Malaysia, Singapura, Pakistan dan Thailand. Namun tiga negara membatakan. Yang saat ini datang ada dari Malaysia dan India," ungkapnya.

Baca: Lahan Pertanian Bantul Tak Terdampak Gelombang Tinggi

Dalam festival ini rencananya akan ada enam kategori yang dilombakan, yakni layang-layang tradisional, Rokaku Challenge, dua dimensi, tiga dimensi, layang-layang train dan kategori Kite show.

Tujuan digelarnya festival layang-layang ini, diungkapkan Aris, untuk mengoptimalkan even-even nasional menuju even bertaraf internasional yang diselenggarakan di daerah Yogyakarta.

Dengan begitu, diharapakan dapat mengundang antusiasme wisatawan untuk berkunjung di kawasan pantai selatan.

"Selain itu kami juga ingin terus menghidupkan geliat layang-layang, menjadi permainan yang diminati oleh masyarakat," harap dia.

Ditambahkan Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Hadi Prabowo mengatakan, dengan terselenggaranya festival layang-layang ini diharapkan dapat menumbuhkan optimisme Kabupaten Bantul untuk mempersiapkan diri pada even selanjutnya bertaraf Internasional.

"Melalui even ini, nantinya dapat mendukung target tahun 2020, kabupatan Bantul menjadi rintisan even-even go Internasional," tuturnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved