Sleman

WKSB Dharma Sembada Sleman Raih Juara Tingkat Provinsi DIY

WKSB sendiri merupakan program yang berbasis kemasyarakatan yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan yang dimulai dari akar rumput.

Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Ari Nugroho
IST
Anak-anak usia sekolah sedang menerima bantuan dari WKSBM Dharma Sembada pada Kamis (26/7/2018) 

Laporan Calon Reporter Tribun Jogja – Siti Umaiyah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN – Di tahun 2018, Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSB) Dharma Sembada, Krajan, Tirtomartani Sleman berhasil mendapatkan juara satu tingkat Provinsi DIY.

WKSB sendiri merupakan program yang berbasis kemasyarakatan yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan yang dimulai dari akar rumput.

Arifin Nur Hamzah, selaku Ketua WKSB Dharma Sembada mengungkapkan, WKSB Dharma Sembada mulai dibentuk pada tahun 2006.

Sempat tersendat di tahun 2009, dan di tahun 2011-2015 WKSB Dharma Sembada mengalami kefakuman.

Namun, dengan adanya tekad masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan mulai dari tingkat yang terkecil yakni di dusun, WKSB Dharma Sembada kembali eksis.

Baca: Napi di Lapas Sukamiskin Bayar hingga Rp500 Juta Demi Fasilitas Mewah

“Kita warga kota bukan, warga desa juga bukan. Berdasarkan arahan dari Dinsos DIY, kita mencoba sosialisasi ke masyarakat tentang program ini. Sedikit demi sedikit bisa berkembang. Kita melihat status sosial ekonomi warga tidak merata, makanya kita rasa program ini sangatlah diperlukan,” katanya

Untuk kegiatan yang dilakukan oleh WKSB Dharma Sembada sendiri adalah menghimpun bantuan yang berasal dari warga masyarakat setempat yang nantinya diberikan kepada anak-anak usia sekolah mulai dari SD-SMA, kepada difabel, kepada lansia, serta untuk warganya yang mengalami kesulitan ekonomi.

“Yang menjadi tujuan kami adalah warga kami bisa sejahtera semuanya. Untuk donatur kita berasal dari warga dan ada dari desa. Untuk KK kita ada 150. Untuk kriteria miskin sebenarnya kami kami dari kebijakan lokal. Kalau daerah kami sawah tidak ada, jadi rata-rata banyak yang wirausaha, pensiunan maupun jadi PNS,” terangnya.

Dia menjelaskan selain dalam bentuk uang tunai, bantuan yang diberikan adalah babonisasi, maupun memberikan beras.

Saat ini total yang sedang menerima bantuan ada 23 anak usia sekolah, 4 lansia, 4 difabel serta beberapa warga yang ingin mengembangkan usaha.

Baca: Penjelasan Kemenkeu tentang Jauhnya Jarak Angka Kemiskinan di Kota dan Desa

Arifin menjelaskan, yang menonjol dari WKSBM Dharma Sembada adalah keragamannya, yang mana 60% warganya adalah pemeluk islam dan 40% lainnya pemeluk kristen.

Namun, kekompakan untuk gotong royong antar sesama warga, tidak pernah dibeda-bedakan.

“Kita tidak membeda-bedakan, terbukti donatur kita dari kelompok pengajian dan sembahyangan. Kita mencoba untuk menerapkan bagaimana caranya kelompok yang berbeda ini bisa bergabung menjadi satu. Untuk saat ini saldo yang kita miliki ada Rp 29.500.000,-” katanya.

Istiqomariyah (55), yang merupakan warga setempat yang mengalami difabel sudah tiga tahun terakhir menerima manfaat dari WKSBM Dharma Sembada.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved