Jawa
Harga Daging Ayam di Kota Magelang Tembus Rp 40 Ribu/Kg, Masyarakat dan Pedagang Susah
Para pedagang pun mengeluhkan tingginya harga daging tersebut yang berimbas pada kurangnya omzet dan sepinya pembeli.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Harga daging ayam di Kota Magelang semakin melonjak tinggi.
Per kilogram harga daging ayam bahkan mencapai Rp 40ribu.
Para pedagang pun mengeluhkan tingginya harga daging tersebut yang berimbas pada kurangnya omzet dan sepinya pembeli.
Seperti yang dialami oleh Tutik Sudaryaningsih (58), salah seorang pedagang daging ayam di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang.
Dirinya dan rekan-rekan sesama pedagang ayam di pasar tersebut mengeluhkan, harga daging ayam semakin naik tak terkendali.
Baca: Terlihat Lagi Ular Piton Ukuran Jumbo di Gua Unengan Mojokerto, Dipancing Pakai Ayam Hidup
Dari semula harga normal Rp 35ribu per kilogram kini telah menyentuh angka Rp 40ribu per kilogram.
Kenaikan tersebut juga dikarenakan naiknya harga ayam hidup di tingkat agen distributor ayam hidup dari semula Rp 26ribu menjadi Rp 28ribu per ekor.
"Harganya ini sampai Rp 40ribu per kilogram. Selama 35 tahun saya berjualan daging ayam, tidak pernah harga mencapai angka segitu. Bahkan saat lebaran tak sampai seperti ini," ujar Tutik, Kamis (26/7) saat ditemui di Los Daging Ayam Pasar Rejowinangun, Kota Magelang.
Selain tingginya harga, jatah daging yang didapatkan pedagang dari agen juga berkurang.
Jika semula di hari biasa dirinya mendapatkan 50 ekor ayam, kini hanya 30 ekor ayam saja.
Para agen memang membatasi jumlah ayam yang diberikan kepada pedagang.
Baca: Kendalikan Harga Daging Ayam Potong, Disperindag Gelar Operasi Pasar
Akibat masalah tersebut, lapak daging ayam yang ada di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang menjadi sepi pembeli.
Banyak masyarakat yang enggan membeli daging ayam karena dinilai mahal.
Kondisi tersebut menyebabkan kurangnya omzet penjualan dari para pedagang daging ayam.