Kulonprogo

Atasi Kekeringan, Aliran Irigasi Kalibawang Bakal Dibuka 1 Agustus

Aliran air di saluran induk utama Kalibawang dimungkinkan bisa kembali dibuka pada 1 Agustus 2018 mendatang.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
tribunjogja/singgih wahyu
Komisi II DPRD Kulonprogo meninjau lokasi kerusakan yang terjadi di saluran irigrasi Kalibawang, Senin (10/1/2017). 

TRIBUNJOGJA.COM - Aliran air di saluran induk utama Kalibawang dimungkinkan bisa kembali dibuka pada 1 Agustus 2018 mendatang.

Diharapkan hal itu nantinya bisa mencegah dampak lebih parah berupa kekeringan yang muncul di kawasan sepanjang aliran irigasi tersebut.

Baca: Debu Proyek Bandara NYIA Kulonprogo Terpa Pemukiman Warga

Anggota Komisi Irigasi Kulonprogo yang juga Kepala Bidang Pengairan, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan pemukiman (DPUPKP) Kulonprogo, Hadi Prayitno mengatakan bahwa Bupati Kulonprogo meminta agar pintu air irigasi tersebut bisa kembali dibuka secepatnya setelah ditutup sejak 15 Mei lalu untuk proses perbaikan dan pemeliharaan.

Saat ini pihaknya tengah memastikan pintu air dari saluran irigasi yang memanjang dari wilayah Kalibawang hingga Sentolo itu bisa dibuka pada 1 Agustus nanti.

"Kami pastikan bisa digunakan lagi pada 1 Agustus mendatang," kata Hadi, Senin (9/7/2018).

Pintu air sebetulnya pernah dibuka pada akhir bulan puasa lalu.

Ini menjadi permintaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo supaya air bisa meresap dan mengisi sumur warga yang mulai mengering.

Seperti diketahui, warga dari beberapa wilayah jalur aliran irigasi itu seperti di Sentolo dan Nanggulan mengeluhkan sulitnya mendapat air bersih setelah aliran ditutup untuk perbaikan.

Namun begitu, hanya beberapa wilayah desa saja yang bisa teraliri karena masih adanya perbaikan pada jembatan air (talang) Bowong yang sempat terputus.

Baca: Terkendala Medan Berat, Kulonprogo Belum Berniat Dirikan Kawasan Sentra Gula Semut

Pun saat ini menurut Hadi air tidak bisa dialirkan kembali karena pekerjaan pengerukan tanah masih berlangsung dan belum berfungsinya kembali Talang Bowong.

Pengaliran air pada Agustus nanti dimungkinkan hanya akan menggunakan saluran lama yang sedang diperbaiki.

"Perbaikan saluran baru butuh waktu bertahun-tahun," kata dia.

Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo, Ariadi berharap pengerjaan saluran itu terpantau intensif oleh Komisi Air yang beranggotakan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opakm (BBWSSO), Dinas Pertanian, dan DPUPKP.

Terutama menayngkut jadwal pembukaan kembali aliran irigasinya supaya kekeringan yang terjadi di sekitar jalur irigasi itu tidak semakin parah.

Pihaknya sendiri sudah memperkirakan bahwa kekeringan itu bakal terjadi.

"Tapi harus tetap sesuai jadwal supaya (kekeringan) tidak semakin menyebar," kata dia.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved