Perpusatakaan
Belajar di Perpusatakaan, Mantan Juru Parkir Ini Kini Berpenghasilan Rp 30 Juta Perbulan
Belajar di Perpusatakaan, Mantan Juru Parkir Ini Kini Berpenghasilan Rp 30 Juta Perbulan
Penulis: Rizki Halim | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Bukan rahasia umum jika perpustakaan menjadi tempat di mana berbagai ilmu bisa didapatkan, karena banyak pengetahuan di dalamnya.
Namun sayangnya, sampai saat ini perpustakaan justru masih dipandang sebelah mata, padahal masyarakat dengan berbagai kalangan usia hingga pendidikan dapat mendulang ilmu sebanyak-banyaknya melalui perpustakaan.
Salah seorang yang mampu memanfaatkan ilmu melalui perpustakaan adalah Erwanto Wahid.
Pria asal Pamekasan Madura tersebut sukses mengubah nasibnya 180 derajat setelah belajar berbagai pengetahuan di perpustakaan.
Beberapa tahun yang lalu, Wahid begitu ia disapa, hanyalah seorang juru parkir di Perpustakaan Pamekasan.
Nasibnya berangsur membaik mana kala suatu hari dirinya diajak untuk belajar oleh seorang petugas perpustakaan saat dirinya sedang menjaga parkir.
Baca: Sesuaikan Dengan Kebutuhan, Perpustakaan Harus Bertransformasi Berbasis Teknologi
Karena memiliki ketertarikan terhadap unggas, dirinya lalu membaca berbagai literasi terkait budidaya ayam yang ada di perpustakaan tersebut.
"Dulu diajak belajar di perpustakaan, karena saya dulu punya indukan ayam dua ekor, jadi saya banyak belajar tentang ternak ayam," kenang Wahid.
Setelah dirasa mendapatkan ilmu yang mumpuni, kemudian dengan bermodal uang Rp 1 juta yang didapatkannya dengan meminjam kerabat, akhirnya dia serius menekuni usaha ternak ayam.
Pada awal merintis usaha, Wahid mengahadapi berbagai permasalahan, seperti kondisi ayam ternaknya yang mudah sakit, dan membuatnya merugi.
Namun tidak mau menyerah, dirinya kembali terus belajar melalui perpustakaan untuk dapat mengatasi masalah hewan ternaknya
Usaha Wahid pun berbuah manis, karena konsistensinya, kini usaha ayam miliknya semakin maju pesat.
"Dulu cuma punya 2 ekor indukan, tapi sekarang sudah menjadi 1000 ekor," kata pria 35 tahun tersebut.
Tidak hanya mencari tahu bagaimana beternak ayam, di perpustakaan jugalah dia belajar bagaimana cara memasarkan ayam-ayam ternaknya, kini bahkan dirinya melayani pesanan ayam dengan sistem online.
Padahal sebelumnya, dia tidak memiliki latar belakang pemasaran sama sekali, namun berkat kemauannya untuk belajar di perpustakaan kini ia menjadi memiliki jangkauan pasar yang cukup luas.