Kisah Pakhe Nandar Driver Gojek Berhati Mulia '24 Jam' Siap Bantu Sesama Driver yang Sakit

Bersama rekan-rekan sesama driver, lelaki yang biasa disapa Pakde Nandar ini tergabung dalam komunitas "Gojek Sarkem Strett"

Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin
Kusnandar, driver Gojek berhati mulai 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Matahari sudah nyaris tenggelam di belahan bumi barat, pukul lima, sore itu, ketika Kusnandar, 45 tahun, baru saja selesai menjalankan tugasnya.

Ia adalah seorang petugas keamanan dan sekaligus merangkap sebagai Driver Gojek.

Jalan hidup berat ini terpaksa ia lakukan, demi satu tekad untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga.

Istimewanya, di tengah keterbatasan ekonomi, lelaki dengan kopiah selalu menempel di kepalanya ini tak pernah segan untuk menyisihkan sebagian hartanya untuk berbagi.

Bahkan, untuk menamankan kepedulian kepada sesama, ia bersama lima orang teman-temannya menjadi motor penggerak dalam komunitas Sahabat Orang Sakit (SOS).

Disambangi di rumahnya di Sumberan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Kusnandar terlihat sumringah menyambut kedatangan Tribun Jogja.

Di rumah sederha inilah menjadi basecamp dari rekan-rekan sesama driver Gojek untuk menularkan kebaikan.

"Urip Iku Urup (Hidup itu memberi kemanfaatan), itu prinsip yang saya pegang, dan saya tularkan kepada teman-teman," ujar Kusnandar.

Ia bercerita, awal mula dirinya memutuskan untuk mencari rezeki dengan masuk Gojek pada akhir November 2015.

Bersama rekan-rekan sesama driver, lelaki yang biasa disapa Pakde Nandar ini tergabung dalam komunitas "Gojek Sarkem Strett"

"Kami biasa mangkal di jalan pasar kembang, Gedongtengen. Kami punya tugas untuk mendamaikan antara ojek konvensional dengan ojek online," ujar dia.

Lambat laun, semakin lama hidup di jalan, membuat Pakde Nandar memiliki banyak teman dan amat paham kondisi kehidupan sesama rekannya.

Ia mengungkapkan, bahwa demi memenuhi kehidupan keluarga, para driver Gojek, banyak yang bekerja keras sampai larut malam. Tak memperdulikan kesehatan tubuh.

"Ketika sakit, mereka kebingungan mencari ambulans susah. Apalagi untuk bisa klaim jaminan sosial BPJS, bagi mereka susah sekali. Mohon maaf, para driver Gojek ini kan bukan dari golongan masyarakat terpelajar. Ada yang hanya lulusan Sekolah Dasar (SD), SMP," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved