Internasional

Akibat Hoaks, Internet di Wilayah Ini Sempat Diputus

Pembunuhan tiga orang di Tripura ini adalah rangkaian kasus serupa yang dipicu kabar bohong soal kelompok penculik anak.

Editor: Ari Nugroho
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, NEW DELHI - Akses internet di Tripura, wilayah timur laut India diputus Pemerintah negara bagian tersebut setelah berita hoaks menyebar yang mengakibatkan pembunuhan tiga orang.

Pembunuhan tiga orang di Tripura ini adalah rangkaian kasus serupa yang dipicu kabar bohong soal kelompok penculik anak.

Kabar ini menyebar cepat lewat layanan pesan WhatsApp dalam beberapa bulan terakhir.

Para korban berjatuhan dan biasanya mereka bukan warga setempat sehingga kemunculannya memicu kecurigaan warga lokal.

Baca: Warga Pangukrejo, Cangkringan Sempat Dapat Pesan Hoaks Merapi akan Erupsi

Selain soal penculikan anak, sejumlah orang tewas dikeroyok karena diduga akan mencuri ternak.

"Pemerintah memutuskan untuk menghentikan akses internet dan layanan pesan singkat selama 48 jam untuk menghentikan penyebaran hoaks," kata Smriti Ranjan Das, juru bicara kepolisian negara bagian Tripura, Jumat (29/6/2018).

Ketiga korban terakhir tewas dalam insiden terpisah sepanjang Kamis (28/6/2018).

Warga kota Sabroom, 130 kilometer dari ibu kota negara bagian Agartala, menyerang Sukanta Chakraborty dengan menggunakan kayu dan batu.

Padahal saat diserang Sukanta sedang memperingatkan warga dengan menggunakan pengeras suara terkait bahaya terlalu mempercayai berita palsu.

Kepolisian Tripura mengatakan, hingga saat ini belum diketahui pasti hal yang memicu pengeroyokan terhadap Sukanta.

Menurut Das, pria itu tewas di lokasi kejadian dan pengemudinya mengalami luka akibat pengeroyokan yang terjadi hampir satu jam itu.

"Serangan itu begitu brutal dan tiba-tiba sehhingga mereka tak memiliki waktu untuk kabur. Tim kami yang tiba di lokasi hanya bisa menyelamatkan si pengemudi," kata Das.

Sebelumnya, di distrik Tripura Barat, sekitar 1.000 orang warga menyerang empat orang pedagang asal negara bagian Uttar Pradesh.

Akibatnya seorang meninggal dunia dan tiga lainnya dalam kondisi kritis.

Keempat orang itu sempat meminta perlindungan ke sebuah kamp paramiliter setelah mobil mereka dikejar ratusan orang.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved