Kawasan Semi Pedestrian Malioboro

Ditargetkan Jadi Kawasan Semi Pedestrian, Manajemen Lalu Lintas Malioboro Berkonsep Bundaran

Ditargetkan Jadi Kawasan Semi Pedestrian, Manajemen Lalu Lintas Malioboro Berkonsep Bundaran

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM / Bramasto Adhy
Kawasan Malioboro Yogyakarta, Selasa (10/4/2018). 

Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM - Pada 2019 Kawasan Malioboro ditargetkan menjadi kawasan semi pedestrian.

Nantinya hanya ada kendaraan tradisional non-mesin yakni becak dan andong, serta kendaraan transportasi massa yakni Transjogja yang boleh melintas.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Wirawan Haryo Yudho mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan kajian terkait manajemen lalu lintas di kawasan Malioboro.

Ia menuturkan bahwa efektifnya kawasan Malioboro khususnya dan perkotaan pada umumnya menerapkan manajemen lalu lintas yang memutar.

Baca: Satlantas Polres Sleman Jadikan Kampung Pendulan Pilot Project Kampung Tertib Lantas

Konsepnya seperti bundaran besar.

"Pada prinsipnya semua kalau bisa satu arah sehingga terjadi bundaran besar. Misalkan simpang, akan berputar terus. Jadi tidak akan ada arus yang bertabrakan. Bundaran besar seperti mesin jam," urainya, Rabu (27/6/2018).

Terkait konsep bundaran besar, lanjutnya, tidak harus menjadi bundaran penuh. Bisa juga menjadi bundaran sebagian atau yang biasa dikenal sebagai kepak sayap kupu-kupu yang saling berputar. (tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved