Kriminal
Seorang Pemuda di Bantul Tega Pukul Ibu Kandung dan Bakar Rumah Orangtuanya
Setelah membakar rumah, ia juga tega menganiaya ibu kandungnya sendiri, Tri Iswanti (48) dengan cara menendang dan memukul
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Lantaran kesal karena tidak diberi uang untuk membeli minuman keras (Miras), seorang pemuda pengangguran, Zian Abdullah (23) warga Kaligondang, Bambanglipuro, Bantul tega membakar rumah orang tuanya.
Setelah membakar rumah, ia juga tega menganiaya ibu kandungnya sendiri, Tri Iswanti (48) dengan cara menendang dan memukul di bagian kepala dengan menggunakan batu bata.
Alhasil, akibat tingkah brutal sang anak, Tri terpaksa mendapat beberapa jahitan dibagian kepalanya.
Saat ditemui Tribun Jogja di lokasi kejadian, Tri Iswanti, tampak duduk dengan raut muka masih terlihat lemas.
Ia mengaku shock berat atas kejadian yang baru saja dialaminya.
Baca: Astaga, Hanya Gara-gara Tak Dibelikan Ponsel, Anak Nekat Bakar Rumah Orangtuanya
Diceritakan Tri, kejadian bermula ketika dirinya baru pulang berjualan beras dipasar, pada Sabtu (26/5/2018) sore.
Tiba-tiba anak pertamanya itu, Zian Abdullah, meminta uang kepada dirinya dengan cara memaksa.
"Sekitar jam 15.00 sore. Dia (Zian) sudah ngamuk-ngamuk minta uang Rp 100 ribu buat beli minuman (keras). Saya nggak pegang uang, dia mengancam. Saya kasih Rp 50 ribu tapi uangnya mau di sobek, dikasih segitu nggak mau. Akhirnya saya tambahi Rp 25 ribu. Jadi Rp 75 ribu," ujar Tri Iswanti, dengan raut wajah sedih. Minggu (27/5/2018)
Sesekali ia terlihat harus mengusap kedua mata dengan menggunakan ujung kerudungnya.
Seetelah diberi uang Rp 75 ribu, lanjut Tri, dia (Zian) masuk kedalam rumah, pesta minuman keras bersama teman-temannya.
"Dia marah-marah terus. Karena saya takut, dia juga sering mengancam, sore itu saya nggak berani dirumah. Saya pergi ke tempatnya ibu (Simbah Zain)," terang Tri.
Baca: Gerebek Gudang Miras, Polres Bantul Sita Ratusan Botol Miras
Tak berselang lama, setelah minta uang Rp 75 ribu, sore itu, sekira pukul Rp 16.30 WIB, Zain kemudian mendatangi ibunya lagi di tempat saudaranya itu yang berjarak sekitar 200 meter.
Sambil membawa pisau dan obeng, dia mengamuk dan meminta uang Rp 100 ribu lagi.
Lantaran tak dikasih uang, tanpa diduga, dia kemudian menusukan obeng ke ternak milik mbokde (kakak tri) yang lokasinya bersebelahan dengan rumah Simbah sambil mengancam dan marah-marah.
