Kisah U-Boat 168, Bangkai Kapal Selam Nazi yang Ditemukan Bersama Tengkorak di Laut Jawa
Di dalam bangkai kapal selam U-Boat 168 ini mereka menemukan belasan tengkorak manusia, alat makan, botol parfum, botol anggur, dan botol sake
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.com - Pada tanggal 30 Mei 2014 lalu, Tim Kopaska TNI AL dan Komunitas Sejarah Roodesbrug, Surabaya melakukan ekspedisi untuk menjawab kabar simpang siur soal keberadaan bangkai kapal selam di Laut Jawa, tepatnya di utara Karimunjawa. Setelah mengarungi lautan untuk mencapai lokasi yang dicurigai sebagai titik lokasi kapal selam, tim pun langsung melakukan penyelaman.

Di kedalaman 25 meter di dasar laut jawa, akhirnya berita yang selama ini simpang siur itu terjawab.
Ternyata bangkai kapal selam itu benar-benar ada.
Tak hanya sekadar mengamati dari luar, tim juga masuk ke dalamnya.

Sebagaimana dikutip dari kompas.com, di dalam kapal selam mereka menemukan belasan tengkorak manusia, alat makan, botol parfum, botol anggur, dan botol sake. Adapula piring bertuliskan Rieber Mitterteich, sebuah pabrik porselen terkenal di Bavaria, Jerman. Pada piring itu, terdapat lambang Swastika. Adapula lambang nazi di sejumlah peralatan kapal.
Baca juga:
Aktion T4, Program Rahasia Paling Mengerikan Saat Nazi Membantai Ratusan Ribu Difabel
Teriakan Menggetarkan Seorang Remaja Pemberani Menjelang Mautnya di Tiang Gantungan Nazi
Pembantaian yang Terlupakan! 10 Bukti Foto Mengerikan Genosida Nazi Terhadap Etnis Polandia
Tak diragukan lagi, inilah kapal selam Nazi jerman yang tenggelam akibat ditorpedo kapal Belanda HrMs Zwaardvisch pada 6 Oktober 1944.

Bekas serangan itu masih ada, ditandai dengan bagian depan kapal yang koyak. Namun bagian belakang kapal selam yang diperkirakan sepanjang 30 meter itu tak diketahui keberadaannya.
Bagaimana sebenarnya perjalanan kapal selam ini hingga bisa terkubur di Laut Jawa?
Kuat dugaan ini merupakan kapal selam tipe IX C / 40 atau U-Boat 168 yang diluncurkan pada Maret 1942.

Kapal selam ini dikomando oleh Kapten Helmuth Pich. Dia selamat dengan 26 tangan awak lainnya ketika hilang sekitar pukul 1.30 pagi pada 6 Oktober 1944. Saat itu mereka diserang oleh kapal selam Belanda HrMs Zwaardvisch.
23 awak kapal selam Jerman tewas dalam serangan itu.