Gempa Banjarnegara
Kekhusyukan Warga Korban Gempa, Salat di Masjid yang Nyaris Roboh
Kekhusyukan warga korban gempa Banjarnegara, salat Jumat di masjid yang nyaris roboh.
TRIBUNJOGJA.COM - Suara dentuman alat berat semakin lirih mendekati tengah hari.
Satu persatu warga dan relawan menghentikan pekerjaannya membersihkan puing bangunan rumah.
Suara azan Jumat terdengar cukup keras dari masjid dusun tetangga.
Begitupun Yulianto, warga Dusun Kebakalan yang sedang membongkar rumah saudaranya karena terancam roboh.
Suara azan memanggilnya untuk segera menuju ke rumah Allah, atau meninggalkan aktivitas dunia untuk sementara.
Masjid yang masih terlihat megah di dusun Kebakalan rusak parah karena gempa hingga kondisinya kini mengkhawatirkan.
Tempat ibadah itu dikosongkan, termasuk untuk aktivitas salat Jumat.
Usai mensucikan diri, Yulianto menyepatkan langkah agar tak ketinggalan jamaah di masjid dusun lain, di dusun Gunungtawang.
"Saya mau Jumatan dulu,"katanya sebelum berangkat
Dusun Gunungtawang sebetulnya tak kalah hancur kondisinya di banding Dusun Kebakalan.
Ratusan rumah dan fasilitas umum rusak hingga hancur karena gempa.
Tak terkecuali sarana masjid yang kini masih dimanfaatkan untuk salat Jumat.
Sebagian tembok masjid hancur hingga berlubang cukup lebar.
Beberapa tiang beton rusak hingga menggantung dan terlihat tulangannya.
Agar tidak ambruk, atap masjid ini harus ditahan dengan beberapa tiang darurat dari bambu.