Kota Yogyakarta
Menanam Padi di Kotak Sambil Memelihara Belut Bisa Dilakukan di Halaman Rumah
Sebenarnya menanam padi di dalam boks lebih praktis, termasuk masa perawatan hingga panennya.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ada yang unik dari Gelar Potensi Pertanian Kota Yogyakarta dimana ada kelompok tani yang memadukan pertanian padi dan memelihara belut.
Ketua Kelompok Tani Perkotaan Sidodadi Tompeyan Tegalrejo, Eka Yulianta mengaku bahwa dengan menanam padi belut tersebut pihaknya mendapatkan dua manfaat sekaligus.
Pertama adalah hasil panen padi dan kedua adalah belut.
"Jadi ketika panen padi, kita juga panen belut. Pasalnya usia belut dan padi disesuaikan sehingga bisa dipanen bersamaan," ujarnya di stand Gelar Potensi Pertanian Kota Yogyakarta 2018 di Halaman Balaikota Yogyakarta, Kamis (12/4/2018).
Ia menjelaskan bahwa sebenarnya menanam padi di dalam boks lebih praktis, termasuk masa perawatan hingga panennya.
Benih yang akan disemai direndam dulu semalaman lalu pada pagi harinya disemai di dalam media tanam.
Ketika benih berusia 7-10 hari diambil lalu ditanam di media baru.
"Pada 10 hari kedua belut dimasukkan. Usia belut yang dimasukkan nanti sama dengan saat panen nanti," ucapnya.
Baca: Pedagang Olahan Belut Godean Keluhkan Omzet Turun, Ini Tanggapan Disperindag Sleman
Eka menjelaskan bahwa boks tersebut diletakkan di halaman rumah warga.
Mereka cukup melihat kondisi air dan menggantinya seminggu sekali.
Membersihkan rumput pun tidak perlu dilakukan setiap hari, bisa seminggu sekali atau lebih.
"Jadi memang praktis. Keluar rumah, sudah bisa langsung dicek. Tidak perlu ke sawah," ujarnya.
Ia menambahkan, nilai ekonomi padi belut tersebut sangatlah tinggi.
