Jakarta-Ngawi Cuma 10 Jam pada Mudik Nanti

Saat mudik Lebaran 2018 nanti, jarak Jakarta-Ngawi yang biasanya ditempuh dalam waktu 24 jam-26 jam bisa dipersingkat menjadi hanya 9 jam-10 jam

Editor: Ari Nugroho
Dokumentasi PT Ngawi Kertosono Jaya via kompas.com
Tol Ngawi-Kertosono siap untuk dioperasikan. 

TRIBUNJOGJA.COM, MADIUN - Presiden Jokowi meresmikan jalan Tol Ngawi-Kertosono ruas Ngawi-Wilangan pada Kamis (29/3/2018).

Menurut Jokowi, saat mudik Lebaran 2018 nanti, jarak Jakarta-Ngawi yang biasanya ditempuh dalam waktu 24 jam-26 jam bisa dipersingkat menjadi hanya 9 jam-10 jam.

"Setelah Ngawi-Wilangan ini dibuka, saya harap mudik bisa lewat sini," cetus Jokowi usai seremoni peresmian ruas sepanjang 49,5 kilometer tersebut.

Baca: Perkiraan Tarif Tol Ngawi-Kertosono

Jalan Tol Ngawi-Kertosono yang merupakan bagian dari Tol Trans Jawa dimiliki konsesinya oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usaha PT Ngawi Kertosono Jaya.

Dirancang sepanjang total 87,02 kilometer, Jalan Tol Ngawi-Kertosono dibagi dalam empat seksi pengerjaan.

Seksi I Klitik-Simpang Susun Madiun sepanjang 20 kilometer, dan Seksi II Simpang Susun Madiun-Simpang

Susun Caruban sepanjang 8,45 kilometer.

Kemudian Seksi III Simpang Susun Caruban-Wilangan sepanjang 21,06 kilometer, dan Seksi IV Wilangan-Kertosono 37,5 kilometer.

Selain Jalan Tol Ngawi-Kertosono, Jokowi mengharapkan ruas tol lainnya dapat diselesaikan sesuai target yakni pada akhir 2018 yang menyambungkan Merak-Pasuruan.

Sementara Merak-Banyuwangi diminta Jokowi untuk diselesaikan pada akhir 2019.

Dengan penyelesaian tersebut pembangunan infrastruktur yang merupakan tahapan besar pertama yang sangat fundamental bisa membangkitkan daya saing Indonesia di dunia internasional.

Jokowi juga meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk mengintegrasikan jalan tol dengan infrastruktur lainnya seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan ekonomi khusus.

Baca: Berada di Antara Gunung Wilis dan Lawu, Tol Ngawi-Kertosono Punya Panorama nan Menawan

Hal ini dilakukan agar biaya transportasi dan mobilitas betul-betul dapat ditekan serendah mungkin baik untuk barang-barang produksi rakyat maupun barang produksi industri.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved