Nilai Ujian Tetap Jadi Prioritas dalam Zonasi Sekolah di Yogya
Ujian sekolah tetap menjadi satu dari beberapa faktor yang menentukan seorang siswa bisa diterima di sekolah yang ia dambakan.
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Yudha Kristiawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kebijakan baru dalam penerimaan siswa baru untuk SD dan SMP dengan menerapkan zonasi sekolah yang satu di antara syaratnya menghitung jarak rumah ke sekolah berdasarkan alamat yang tercantum di KK bukan lantas menafikan nilai ujian sekolah.
Ujian sekolah tetap menjadi satu dari beberapa faktor yang menentukan seorang siswa bisa diterima di sekolah yang ia dambakan.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edy Hari Suasana, kemarin.
Edy menuturkan, zonasi sekolah yang memprioritaskan jarak tempat tinggal siswa dengan sekolah yang dituju, bukan lantas menjadi harapan utama yang berujung pada banyaknya calon siswa rela pindah penduduk agar berpeluang besar diterima di sekolah yang dikehendaki.
Justru Edy menghimbau agar orang tua calon siswa juga mengedepankan nilai ujian siswa yang juga menjadi syarat utama untuk memperebutkan kursi.
"Untuk tingkat SMP justru nilai ujian yang utama. Jangan sampai zonasi berdasarkan jarak ini menjadi bumerang dan lupa masih ada faktor nilai ujian yang turut menentukan calon siswa diterima di sekolah tersebut atau tidak," ujar Edy.
Edy menghimbau agar para wali calon siswa mendaftarkan anak mereka ke sekolah yang dekat dengan tempat tinggal masing masing.
Soal kualitas sekolah saat ini hampir rata karena berbagi fasilitas diberikan pemerintah pada sekolah-sekolah negeri saat ini.
Untuk kuota siswa baik SD dan SMP di Kota Yogyakarta pada penerimaan siswa baru tahun ajaran 2018/2019 nanti, 90 persen diperuntukkan bagi warga Yogyakarta.
Sebanyak 5 persen untuk warga luar kota Yogyakarta, dan 5 persen lagi untuk jalur khusus.
"Untuk penerimaan siswa baru SD, prioritas utama adalah usia, yakni mengutamakan usia tertua dimulai dari usia 7 tahun ke atas. Setelah itu baru prioritas jarak. Jarak tempat tinggal calon siswa yang terdekat akan menjadi prioritas utama. Sementara itu untuk SMP, prioritas utama adalah jarak rumah atau tempat tinggal yang terdekat dengan sekolah, kemudian nilai ujian SD nya. Saat penerimaan siswa baru nanti, soal jarak ini bakal diinformasikan secara terbuka sehingga orang tua bisa terus memantau," terang Edy. (*)