Ungkap Hilangnya Dana Nasabah BRI, Ketua DPR Minta Polri Gandeng Interpol
Mantan ketua Komisi Hukum DPR itu juga mengharapkan dana nasabah yang hilang bisa diganti.
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Polri diminta mengusut tuntas kasus lenyapnya dana di rekening puluhan nasabah Bank Rakyat Indonesia ( BRI) di Kediri, Jawa Timur
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo.
Bila perlu, kata Bambang, aparat penegak hukum menggandeng Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) dan Interpol jika pelakunya ternyata ada di luar negeri.
“Gandeng FBI dan Interpol untuk mengungkap jaringan luar negeri yang diduga melakukan pencurian informasi kartu kredit atau debit melalui skimming,” kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/3/2018).
Baca: Bambang Soesatyo : Kalau Pak JK Tidak Boleh, Maka yang Ideal Adalah Jokowi - Prabowo
Mantan ketua Komisi Hukum DPR itu juga mengharapkan dana nasabah yang hilang bisa diganti.
Menurut Bambang, BRI sebaiknya segera berkoordinasi dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
“Agar nasabah yang memiliki dana di bank dijamin ganti rugi atas kehilangan uangnya di rekening,” ujarnya.
Politisi Partai Golkar ini merujuk Peraturan OJK Nomor 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan dan regulasi Bank Indonesia.
Menurut dia, regulasi dari OJK dan BI menuntut perbankan memberikan perlindungan secara maksimal kepada warga negara Indonesia yang melakukan transaksi di dalam maupun di luar negeri.
“Perbankan juga harus mengedukasi nasabahnya dan menyosialisasikan pentingnya mengganti PIN ATM dalam kurun waktu tertentu guna mencegah adanya penyadapan data yang dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar dia.
Baca: Uang Nasabah Bank Dibobol dari Luar Negeri juga Terjadi di NTT
Peristiwa hilangnya uang dalam rekening tabungan milik para nasabah tiga kantor Bank BRI di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, diduga melibatkan sindikat skimmer luar negeri.
Menurut Kepala Cabang BRI Kediri Dadi Kusnadi, dari pemeriksaan awal yang dilakukan kantor BRI pusat, aliran dana transaksi misterius itu dikelola dari luar negeri.
Itu diduga diawali dari penyadapan data nasabah pada kartu ATM melalui metode skimming.