Lewat Digital, UNY Go Internasional

Melalui Digital Library, UNY dapat terkoneksi satu sama lain secara virtual.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Jogja/ Noristera Pawestri
UNY resmikan Digital Library dan E-Learning pada Kamis (8/3/2018) 

TRIBUNJOGJA.COM - Melalui Digital Library, UNY dapat terkoneksi satu sama lain secara virtual.

Wakil Rektor II Edi Purwanta menyebut gedung sarat motif artistik itu dibangun untuk menyambut Era Digital.

Bangunan besutan IDB ini kelak mempertautkan dua orang beda benua dalam forum seminar internasional.

Edi memaparkan, sebelum abad milenium kampus masih menggunakan pendekatan tradisional dengan perkuliahan yang masih mengandalkan tatap muka.

Namun sekarang zaman telah berubah, fisik bisa terpisah bermil-mil, namun kehadiran dapat ditampilkan secara digital.

"Abad telah berubah. Manual ke daring menjadi keniscayaan. UNY gayung bersambut dengan modal fisik dan nonfisik. Semua diupayakan demi internasionalisasi kampus," ujarnya.

Dengan ini, Edi melihat potensi universitas kelas dunia melalui teropong konektivitas daring.

Diucapkannya, kampus berbasis kependidikan itu kini diperhitungkan di dunia.

Di Asia Tenggara UNY berada di peringkat ke-12 versi 4ICU.

Kabar baik ini direspons melalui peningkatan kualitas pelayanan mancanegara, terutama lewat program prioritas tahun 2018.

Rektor UNY, Sutrisna Wibawa, menjelaskan bila tahun sebelumnya kerja sama di Asia dan Asia Tenggara masih sebatas MoU, maka di tahun 2018 ditingkatkan secara riil.

Sutrisna menjelaskan bukti kolaborasi itu lewat transfer kredit, baik S-1, S-2, maupun S-3 mendapat kesempatan sama.

Program ini diorientasikan agar mahasiswa memiliki wawasan dan pengalaman internasional.

"Mereka bisa ambil mata kuliah dengan sekian SKS di luar negeri yang ditunjuk, lalu nilainya di sana diakui di sini. Mahasiswa luar negeri juga demikian. Mereka bisa mengambil SKS di UNY. Akumulasi kuliahnya kemudian dilegitimasi kampus induk," tutur Profesor Filsafat Jawa ini.

Selain mahasiswa, dosen juga memungkinkan ke luar negeri.

Baik dalam pertukaran atau mengisi kuliah.

Tegur sapa akademik tersebut menguntungkan kedua belah pihak.

Di samping itu juga bukti empiris dari internasionalisasi yang digadang-gadang UNY.

"Di zaman keterbukaan ini batas-batas antarkampus menipis. Peluang mengundang pakar dari universitas terkemuka di luar negeri terbuka luas. Didatangkan secara fisik bisa, diundang lewat virtual apalagi," terangnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved