Sempat Ingin Menyerah Lantaran Tak Punya Uang, Wisudawati UNY Ini Ingin Banggakan Almarhum Ayahnya
Mahasiswi bidikmisi program studi Pendidikan Akutansi ini sempat menyerah untuk tidak melanjutkan kuliah lantaran tak ada uang pada waktu itu.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - "Tidak ada hal besar yang dicapai dengan mudah," itulah kata-kata yang terus menginspirasi Anjas Puspita Candra Devi yang merupakan satu diantara beberapa wisudawan terbaik UNY pada Sabtu (24/2/2018).
Anjas merupakan satu di antara wisudawati terbaik yang telah menyelesaikan masa kuliahnya selama 3 tahun 4 bulan dan meraih predikat Cumlaude dengan perolehan IPK 3,74.
Mahasiswi bidikmisi program studi Pendidikan Akutansi ini sempat menyerah untuk tidak melanjutkan kuliah lantaran tak ada uang pada waktu itu.
"Bapak sudah tidak ada waktu saya kelas 2 SMA. Dulu masih ada bapak untuk cari uang biaya sekolah. Pas bapak udah nggak ada ibu yang cari uang. Sempat mikir, kalo gak dapet bidik misi belum tentu bisa lanjut kuliah," papar Anjar sambil menitikkan air matanya.
Tak menyerah sampai disitu, mimpinya untuk melanjutkan kuliah harus terwujud demi membanggakan Almarhum Ayahnya.
Anjas kemudian terus belajar giat untuk mengikuti ujian SBMPTN.
"Alhamdulillah lolos bidikmisi. Bidikmisi itu bener-bener bantu kalau bayar UKT itu kan mahal belum tentu bisa bayar UKT kalau kuliah nggak dapet bidikmisi biaya kuliah dari mana," lanjutnya.
Disamping itu, ibunya yang kini sehari-hari berjualan toko kelontong dan pembuat peyek tak mempunyai uang cukup untuk memberikan bekal kepada Anjas.
"Bidikmisi kan ada uang saku tiap bulannya. Uang saku dipakai buat beli buku terus nanti beli bensin dan kebutuhan lain. Kalau ada sisa, saya juga berikan ke Ibu. Karena ibu belum tentu kasih saya uang saku," ujar Anjar ketika ditemui usai prosesi wisuda.
Meski dirinya kini dinyatakan sebagai satu diantara wisudawan terbaik, namun Anjas mengaku sedih, lantaran Alamarhum Ayahnya tidak bisa melihat perjuangan dirinya untuk menyelesaikan kuliah.
"Yang nyesek itu bapak nggak bisa lihat saya lulus, belum bisa lihat aku sukses. Saya belum bisa kasih balasan buat bapak. Saya cuma pengen bapak bisa bangga. Kadang itu berat banget nggak ada bapak. Kalau kayak gini pengen bapak bisa liat, pengen bisa bahagiain bapak," tuturnya kepada tribunjogja.com
Ia berharap setelah wisuda nanti dirinya dapat menjadi seorang akuntan dan dapat membanggakan orangtuanya kelak.
"Setidaknya pengen bisa bawa ibu umroh sama nunjukin kalo ibuku punya anak yang bisa bikin bangga," imbuhnya sambil mengusap air mata di pipinya. (*)